Tradisi Munggahan Bermakna Spiritual dan Sosial, Sejak Kapan Mulai Ada? Ini Sejarahnya

- 9 Maret 2024, 22:09 WIB
Tradisi munggahan di Kalodran Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Tradisi munggahan di Kalodran Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten/Kabar Banten/Humaeroh Alwan /

KABAR BANTEN - Tradisi munggahan merupakan tradisi menyambut bulan suci Ramadhan, tradisi ini mempunyai makna spiritual dan sosial yang mendalam.

Tradisi munggahan sudah lama berlangsung dan turun temurun.

Sudah tahu sejak kapan tradisi ini mulai ada? penasaran dengan sejarahnya.

Baca artikel berikut sampai selesai.

Dikutip Kabar Banten dari video YouTube Channel Aneka Sejarah, inilah makna spiritual & sosial tradisi munggahan dan sejarahnya:

Arti Kata Munggahan

Kata munggahan berasal dari bahasa Sunda 'munggah' yang mempunyai arti 'naik'.

Kata munggahan secara simbolis mempunyai arti 'naik ke derajat lebih tinggi' yaitu bulan Ramadhan yang dianggap dan diyakini sebagai bulan yang suci dan penuh berkah bagi umat Islam.

Tradisi menjelang bulan Ramadhan di daerah lain ada yang menyebut dengan istilah 'arwahan'.

Di Jawa Tengah tradisi ini dikenal dengan nama 'nyekar' dan di Jawa Timur terkenal dengan istilah 'kosar'.

Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Baca Juga: Baznas Banten Distribusikan 1.195 Paket Ramadhan dari KSRelief Arab Saudi

Sejarah Munggahan

Sejak kapan munggahan mulai ada? pastinya berkaitan erat dengan sejarah panjang masuknya ajaran Islam ke Indonesia.

Tradisi munggahan mulai ada sejak abad ke 7, saat Islam mulai masuk ke tanah Sunda.

Saat itu para penyebar agama Islam menggunakan tradisi lokal untuk memperkenalkan ajaran Islam ke masyarakat.

Salah satu caranya yaitu selalu mengadakan munggahan tradisi dengan syiar dan nilai-nilai ajaran Islam.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 1445 Hijriah, Dema PTKIN Bagikan ratusan Paket Sembako di Kota Serang

Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Makna Spiritual dan Sosial

Tradisi munggahan dilakukan beberapa hari sebelum puasa, tradisi ini mempunyai makna spiritual dan sosial.

Makna spiritual yaitu momen lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.

Momen mendekatkan diri dengan Allah SWT diantaranya berupa mengadakan acara pengajian, ziarah ke makam orang tua atau keluarga dan orang lain.

Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Mengadakan pengajian dapat mengasah batin kita agar hati lebih tenang dan ziarah kubur bisa mengingatkan kita bahwa suatu saat kita juga akan dipanggil oleh Allah SWT.

Momen membersihkan diri dari dosa biasa diisi dengan acara salam-salaman sambil mohon maaf lahir batin agar selalu diberi keberkahan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Momen mempersiapkan diri bisa berupa membersihkan tempat ibadah sehingga kegiatan bulan Ramadhan seperti tarawih, tadarusan bisa terasa tenang dan nyaman.

Membersihkan tempat ibadah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Membersihkan tempat ibadah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Tradisi munggahan juga bermakna sosial yaitu momen kebersamaan yang bisa  menjadi ajang berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga, sanak saudara dan tetangga.

Tradisi ini bisa mempertemukan kita dengan seseorang yang jarang sekali bertemu.

Biasanya momen ini disertai dengan makan bersama atau bacakan dengan makanan khas di daerah tersebut.

Demikian makna spiritual dan sosial serta sejarah tradisi munggahan, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Aneka Sejarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x