Kisah Mbah Jum yang Membuat Para Bidadari dan Penduduk Langit Iri

- 3 April 2024, 12:35 WIB
Ilustrasi terkait kisah Mbah Jum yang membuat iri para bidadari dan penghuni langit, serta konsep sedekah yang luar biasa.
Ilustrasi terkait kisah Mbah Jum yang membuat iri para bidadari dan penghuni langit, serta konsep sedekah yang luar biasa. /Tangkapan layar/Instagram @qolbu_muslim

Kebiasaan si Mbah Jum datang kerumah jam 10 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan makan malam.

Ternyata Mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang di kampung itu menyebutnya) jadi bila ada anak-anak dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare muntah-muntah dan lain-lain biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah Mbah Jum.

Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak Mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang dan sejenisnya.

Mbah Jum pun tidak pernah memasang tarif untuk jasanya itu padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongan.

Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukin lagi 100 persen ke kotak amal masjid, ya 100 persen, mungkin anda kaget sama saya juga kaget.

Ketika aku bertanya kenapa harus dimasukin semua ke kotak amal?

Mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum:"Kulo Niki sakjane mboten pinter mujet, nek wonten sing seger waras margo dipijet kaleh Kulo, niku kersane Gusti Allah, lha dadose mbayare mboten kaleh kulo tapi kaleh Gusti Allah".

"(Saya sebenarnya enggak pintar mijit, kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena Gusti Allah, jadi bayarnya bukan sama saya tapi sama Gusti Allah)"

Lagi-lagi aku terdiam, lurus menatap wajah keriput Mbah Jum yang masih bersih.

Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tingkat tinggi macam ini.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah