Kisah Mbah Jum yang Membuat Para Bidadari dan Penduduk Langit Iri

- 3 April 2024, 12:35 WIB
Ilustrasi terkait kisah Mbah Jum yang membuat iri para bidadari dan penghuni langit, serta konsep sedekah yang luar biasa.
Ilustrasi terkait kisah Mbah Jum yang membuat iri para bidadari dan penghuni langit, serta konsep sedekah yang luar biasa. /Tangkapan layar/Instagram @qolbu_muslim

Sebelum pulang Mbah Jum selalu menyuruh cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu.

Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, Mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukan uang lebihannya itu ke kotak amal.

Saat ditanya kenapa begitu? "Karena kata si Mbah Jum modal tempe hanya 20 ribu rupiah, harus si Mbah Jum dapatnya lebih banyak ya 50 ribu, kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah harus dikembalikan lagi, lha rumahnya gusti Allah kan di masjid", makanya kalau dapat lebih dari 50 ribu saya diminta si Mbah Jum memasukin uang lebihnya ke masjid" ungkap cucunya.

"Lho kalau sampai lebih 50 ribu tentukan hak si Mbah Jum, kan artinya si Mbah bawa tempe lebih banyak to? tanyaku lagi.

Enggak, si Mbah itu bawa tempenya tiap hari ga berubah-ubah jumlahnya sama" kemudian cucunya menjelaskan, tapi kenapa hasil penjualan di Mbah Jum selalu berbeda-beda? Tanyaku lagi

"Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama si Mbah Jum, si Mbah selalu bilang ambil sendiri kembaliannya, tapi mereka kebanyakan para pembeli itu selalu bilang uangnya pas ko Mbah, ga ada kembalian.

Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu ngasih uang 20 ribu, ada yang beli tempe 10 ribu uangnya 50 ribu dan mereka selalu bilang uangnya selalu pas ga ada kembalian.

Baca Juga: Ini Keistimewaan Sifat Malu Agar Terhindar dari Murka Allah, Kata Ustadz Abdul Somad dan Khalid Basalamah

"Pernah suatu hari si Mbah Jum dapat uang 350 ribu, ya 300 ribunya saya taruh di kotak amal masjid" begitu penjelasan cucunya.

Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu, di saat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi Mbah Jum....? Aah logikaku yang hidup di jaman kemodernan jahiliah ini memang belum sampai.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah