KABAR BANTEN - Malai Eco, perusahaan asal India yang mengubah air kelapa menjadi kain untuk produk fashion.
Berawal dari keresahan Suzana Gombosova dan Susmith CS selaku pendiri Malai Eco terhadap mahalnya harga kulit dan proses pembuatannya menyisakan limbah beracun untuk lingkungan.
Penggunaan air kelapa dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat terurai hanya dalam 150 hari.
Malai Eco pun kemudian melakukan penelitian dan percobaan.
"Kami punya dua jenis proses, pertama adalah proses fermentasi ditempat, dimana kami mengumpulkan air kelapa dan memberinya nutrisi bakteri yang memfermentasi lalu merubah gula menjadi selulosa, kemudian kami membentuk bahan menjadi lembaran atau menjadi bentuk tiga dimensi apapun yang diperlukan," ujar Suzana dikutip dari The Better India.