KABAR BANTEN - Konflik antara Iran dan Israel telah menciptakan gelombang ketegangan di dunia, dengan potensi dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
Serangan balik Iran terhadap Israel dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai respons atas serangan Israel terhadap kantor kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, telah menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah.
Dampak pertama yang mungkin dirasakan pasca konflik Iran dan Israel adalah lonjakan harga minyak.
Baca Juga: Sulit Dilacak Israel, Inilah 10 Fakta Terowongan Bawah Tanah Hamas Palestina
Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan konflik ini dapat mengganggu produksi dan distribusi minyak dari negara tersebut.
Lonjakan harga minyak akan berdampak langsung pada subsidi energi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, meningkatnya risiko geopolitik dapat mengakibatkan keluarnya investor asing dari pasar Indonesia.
Investor cenderung mencari aset yang lebih aman dalam situasi ketidakpastian geopolitik, seperti emas dan dolar AS, yang dapat menyebabkan pelemahan rupiah.
Gangguan pada kinerja ekspor Indonesia juga mungkin terjadi akibat konflik ini, terutama ekspor ke wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Gangguan ini berpotensi menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.