Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca : Indonesia dan Vietnam Mengakselerasi Transisi Energi Bersih Melalui JETP

- 29 September 2023, 09:29 WIB
Ilustrasi Terkait Artikel Kerjasama Indonesia Vietnam Untuk Energi Terbarukan melalui JETP/Nuno Marques/Unsplash
Ilustrasi Terkait Artikel Kerjasama Indonesia Vietnam Untuk Energi Terbarukan melalui JETP/Nuno Marques/Unsplash /

 

KABAR BANTEN - Indonesia dan Vietnam semakin berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi bersih dalam upaya mengurangi ketergantungan mereka pada pembangkit listrik tenaga batu bara.

Melalui kemitraan yang disebut Just Energy Transition Partnership (JETP), kedua negara ini mendapatkan dukungan finansial dari berbagai pihak, termasuk negara-negara G7, bank multilateral, dan pemberi pinjaman swasta.

JETP bukan hanya tentang perubahan dalam sektor energi, tetapi juga berupaya mengurangi dampak buruk lingkungan dan mengikuti tren global menuju energi bersih.

Siapa, Apa, dan Kapan?

Mengutip dari Reuters, Indonesia berhasil mengamankan komitmen finansial senilai $20 miliar, sementara Vietnam mendapatkan $15,5 miliar dalam kesepakatan yang dicapai pada akhir tahun 2022.

Baca Juga: Pabrik Stockpile Batu Bara di Kabupaten Serang Disidak Dewan, Diduga Banyak Timbulkan Bau dan Debu

Sebelumnya, Afrika Selatan juga berhasil mencapai kesepakatan senilai $8,5 miliar di bawah JETP pada tahun 2021.
Target utama JETP adalah membantu negara-negara berkembang untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan meningkatkan efisiensi sektor energi.

Mengapa JETP Penting?

Indonesia dan Vietnam, seperti negara-negara lain di dunia, menyadari urgensi untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor energi mereka. JETP memberikan dukungan finansial yang sangat dibutuhkan untuk mencapai target-target ini.

Indonesia, sebagai contoh, berkomitmen untuk membatasi emisi karbon sektor energi hingga 290 juta metrik ton pada tahun 2030, dengan puncak emisi 25% lebih rendah daripada proyeksi sebelumnya pada tahun 2037. Ini diharapkan akan mengurangi lebih dari 2 miliar ton emisi hingga tahun 2060.

Baca Juga: Berkaca pada Inggris yang Alami Krisis Energi, Pemerintah RI Harus Optimalkan PLTU Batu Bara

Apa yang akan Dilakukan dengan Dana JETP?

Indonesia berencana untuk menggunakan dana JETP untuk mendukung perusahaan listrik negara, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dalam memperbarui jaringan listriknya untuk menghubungkan lebih banyak sumber energi terbarukan.

PLN berambisi untuk menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 32 gigawatt dan meningkatkan jaringan listriknya untuk mendukung hingga 28 gigawatt dari sumber energi terbarukan, dibandingkan dengan 5 gigawatt saat ini. Upaya ini memerlukan investasi hingga $172 miliar hingga tahun 2040.

Tantangan dalam Pensiun Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

Namun, salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah mendanai pensiun dini beberapa pembangkit listrik batu bara mereka. Beberapa bank ragu untuk memberikan pendanaan untuk pensiun ini karena khawatir terlibat dalam proyek batu bara.

Indonesia kini sedang merevisi taksonomi hijau mereka untuk sejalan dengan ASEAN yang telah memasukkan pensiun pembangkit listrik batu bara dalam taksonomi hijau mereka.

Baca Juga: Tongkang Batu Bara Terdampar, Biota Laut Pantai Bayah Kabupaten Lebak Diduga Tercemar

Vietnam: Akselerasi Target Energi Bersih

Sementara itu, Vietnam juga bergerak cepat dalam mencapai target emisi gas rumah kaca yang lebih ambisius.

Melalui JETP, Vietnam berkomitmen untuk mencapai puncak emisi sektor energi pada tahun 2030, lebih awal daripada proyeksi sebelumnya pada tahun 2035. Targetnya adalah membatasi emisi CO2 sektor ini pada 170 juta ton pada tahun 2030 dan 101 juta ton pada tahun 2050.

Langkah-langkah Vietnam:

Vietnam telah membentuk sebuah sekretariat yang akan dipimpin oleh Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Dang Quoc Khanh, untuk melaksanakan JETP.
Mereka berfokus pada pengembangan sumber energi terbarukan seperti hidrogen hijau dan amonia, serta membatasi kapasitas total pembangkit listrik tenaga batu bara hingga 30,13 gigawatt pada tahun 2030.
Selain itu, Vietnam juga ingin mendorong pengembangan kendaraan listrik, termasuk transportasi umum berbasis listrik dan instalasi stasiun pengisian kendaraan listrik di seluruh negara.

Arah ke Depan:

Indonesia dan Vietnam akan terus bekerja keras untuk mencapai target-target ambisius mereka dalam mengakselerasi transisi energi bersih. Selain itu, mereka akan terus merinci rencana pelaksanaan yang lebih rinci untuk memobilisasi sumber daya dan teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah