Lima Fakta Menarik Dodol Betawi, Disajikan Hanya Saat Lebaran

13 Mei 2021, 18:51 WIB
Tampak foto Dodol Betawi varian durian /Kabar Banten/Azzam Miftah/

KABAR BANTEN- Kue dodol betawi adalah jenis dodol khas suku Betawi, berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa-rasa yang lebih sedikit daripada dodol dari daerah lain.

Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan sedikit campuran durian.

Menurut laman resmi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Proses pembuatan dodol betawi sangat panjang, namun terlihat sederhana.

Baca Juga: Diserbu Pembeli Jelang Lebaran, Ini Yang Diterapkan Cilegon Center Mall

Apalagi dodol betawi ini hanya ada di Hari Raya Idul Fitri, yang umat Islam di seluruh dunia merayakannya dengan gembira.

Tak terkecuali di Indonesia yang dikenal dengan istilah Lebaran.

Indonesia yang kaya dengan ragam budayanya, memiliki banyak sajian makanan khas di setiap daerah masing-masing pada momen Lebaran. Salah satunya dodol beras ketan.

Baca Juga: Mengenal Beragam Variasi Sate, Kuliner Indonesia yang Dijadikan Perantara Meracun, Hingga Favorit Barack Obama

Lebaran sudah berlalu, acara halal bihalal dan santapan khas hari raya juga ludes diserbu para sanak keluarga.

Namun di lebaran tahun ini terasa berbeda ketika sebagian kue tradisional memudar dari penglihatan.

Biasanya masyarakat Betawi menghidangkan dodol yang khas dengan rasa manis dan tekstur legit.

Baca Juga: Jadi Pusat Kuliner di Kota Serang, Anggaran Terpangkas, Gang Rendah Terancam Batal Dibangun

Sangat disayangkan kini kue tersebut mulai sulit untuk ditemukan.

Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik dodol betawi yang bikin susah move on dari rasa enaknya.

1. Makanan lokal yang mulai langka

Ada beberapa faktor yang membuat makanan ini jadi sulit ditemukan di zaman sekarang. Seperti harga bahan-bahan yang kian melonjak, proses pembuatan yang tidak mudah, hingga rasa yang hanya bisa diracik oleh para orang tua zaman dulu.

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Namun beruntungnya beberapa daerah di Jakarta masih mempertahankan warisan leluhur ini dengan mengajarkan generasi muda untuk belajar membuat dodol khas betawi.

2. Sederhana pencipta dodol nikmat

Saat kamu mencicipi dodol ini, akan terasa campuran legitnya ketan dengan gula jawa yang berpadu bersama gurih dari santan kelapa.

Tiga bahan itu menjadi dasar utama pencipta rasa nikmat dodol Betawi. 

Baca Juga: Cari Kuliner Seafood di Pulomerak Kota Cilegon? Cobain Ikan Bakar Pondok Dahar Sarung Bamboe

3. Sajian istimewa saat acara besar

Masyarakat Betawi tak hanya menjadikan roti buaya sebagai jamuan khas saat pesta tiba, namun dodol betawi juga tak boleh ketinggalan.

Dodol betawi biasa disajikan sebagai sajian pencuci mulut dan dipotong kecil-kecil dalam acara pernikahan, sunatan ataupun peringatan hari besar keagamaan.

4. Memiliki tiga varian rasa yang khas

Baca Juga: Kampanyekan Kuliner Lokal, Ini yang Dilakukan Bupati Pandeglang

Tidak seperti dodol kebanyakan yang punya berbagai rasa unik dan warna memanjakan mata, dodol betawi hanya terdiri dari tiga varian rasa.

Di antaranya adalah beras ketan hitam, ketan putih dan campuran durian. Terdapat pula variasi biji wijen yang biasanya menjadi pelengkap yang ditaburi di atas dodol.

5. Proses pemasakan yang memakan waktu lama

Baca Juga: Gang Rendah Kota Serang Bakal ‘Disulap’ Jadi Pusat Kuliner

Makanan tradisional memang terkenal berkat keunikan yang selalu ada di balik proses pembuatannya. Seperti dodol betawi ini, dodol legit bewarna cokelat tersebut memakan waktu selama 8 sampai 12 jam hingga siap dikonsumsi.

Dodol yang dimasak dalam wajan atau kwali besar diaduk dengan sodet panjang agar tidak gosong dan matang secara merata. 

Kalau kamu penasaran dengan cita rasa dodol autentik khas Jakarta ini kalian bisa mencarinya dalam festival makanan atau mendatangi penjualnya yang masih tersebar di daerah Jakarta seperti Condet, Depok, hingga Bekasi.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler