Gelombang Pasien Covid-19 Meledak, Keterisian Tempat Tidur Hampir Penuh, Wiku : Sudah Lampu Kuning!

27 Juni 2021, 15:47 WIB
Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet. /PMJnews

KABAR BANTEN - Gelombang pasien Covid-19 di Indonesia meledak, hingga angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di berbagai rumah sakit rujukan hampir penuh.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut terdapat enam provinsi yang memiliki keterpakaian tempat tidur atau BOR rumah sakit rujukan pasien Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Enam provinsi hadapi gelombang pasien COvid-19 dengan memiliki angka BOR tinggi dan rata-rata di atas 80 persen yaitu DKI Jakarta 86,26 persen, Jawa Barat 86,36 persen, Jawa Tengah 86,16 persen, DI Yogyakarta 83,39 persen, Banten 82,77 persen.

 Baca Juga: Kasus Meningkat, RSUD Kota Serang Terima Pasien Covid-19 DKI Jakarta dan Jabar

Sementara, hanya Jawa Timur dengan BOR 66,77 persen atau di bawah 80 persen. Khusus DKI Jakarta, keterisian tempat tidur atau BOR Rumah Sakit Daurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet telah mencapai 90,22 persen atau terpakai 6.671 tempat tidur dari kapasitas 7.394 tempat tidur.

Wiku bahkan menyebut ketersediaan tempat tidur atau BOR untuk pasien Covid-19 sudah lampu kuning dengan sisa bed-nya hanya sekitar 9,78 persen atau 723 bed.

“Sudah 90,22 persen " ujar Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, dikutip KabarBanten.com dari PMJNews.

Di saat yang sama, kasus harian Covid-19 DKI Jakarta memecahkan rekor tertingginya selama beberapa hari terakhir. Untuk mengantisipasi kebutuhan tempat tidur perawatan pasien, pemprov menambahkan rujukan rumah sakit.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa telah menambah jumlah rumah sakit rujukan di Ibu Kota penanganan pasien Covid-19. Dia menyebut telah menunjuk 140 rumah sakit rujukan.

"Dengan penambahan kasus di Jakarta, kita menambah 140 rumah sakit dengan ada 8.524 tempat tidur dan 1.186 ruang ICU," ujar Anies  Baswedan.

 Baca Juga: Membludak! 57.000 Tempat Tidur Terisi, Kapasitas RS Ditingkatkan, Begini Kondisi Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Pemprov DKI memiliki 32 rumah sakit yang digunakan untuk menangani pasien Covid-19. Sebanyak 13 rumah sakit di antaranya, 100 persen hanya untuk penanganan Covid-19.

Bukan hanya Jakarta, penambahan kasus Covid-19 yang melonjak tajam juga melanda wilayah penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang dan Bekasi. Kondisi itu memengaruhi tingkat keterisian tempat tidur.

Dari Kota Tangerang, Banten, tingkat hunian tempat tidur atau BOR Covid-19 jga dilaporkan hampir penuh. Kapasitas ruang ICU dan ruang isolasi di jumlah rumah sakit Kota Tangerang tersisa kurang dari 10 persen per tanggal 25 Juni 2021.

"(BOR) rumah sakit udah 93 persen. Itu datanya, kenyataan di lapangannya kan udah di atas 100 persen, udah penuh ya," ucap Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.

Serupa dengan kondisi di Tangerang, wilayah Bekasi juga mengalami kondisi yang hampir serupa, hingga mendirikan sebagai ruang IGD pasien Covid-19.

RSUD Kota Bekasi memastikan darurat, pada Jumat, 25 Juni 2021, sebagai upaya pertolongan pertama terhadap pasien Covid-19 yang berdatangan.

"Benar. Sudah puluhan pasien Covid-19 yang datang sampai tengah malam. Ada sekitar 23 yang menjalani perawatan di tenda. Ini pertolongan pertama," terang Direktur RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.

Kapasitas kamar tidur perawatan ada penambahan dari 265 pasien, kini kamar tidur perawatan sudah sampai 365 pasien. Penambahan kapasitas itu seiring dengan difungsikannya ruang IGD sebagai ruang rawat inap isolasi Covid-19.

 Baca Juga: Tambah 2.400 Tempat Tidur Pasien Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil Buka Peluang Ubah Hotel Jadi Ruang Isolasi

"Iya sudah ditambah ya. Ada sekitar 100 tempat tidur. Jadi penambahannya ada 100 tempat tidur dari 265 tempat tidur jadi 365 tempat tidur dan sekarang sudah terisi sebanyak 368,” ucapnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyarankan ketua menyarankan penyimpanan atau shelter seperti GOR hingga hotel untuk pasien gejala Corona ringan.

"Ada strategi yang perlu dilakukan, apa itu? Pemerintah sekarang mendirikan shelter-shelter. Hotel jadi shelter, GOR jadi shelter, gedung kosong jadi shelter. Untuk menampung masyarakat yang sifatnya OTG dan sangat ringan," ucap Daeng.

Menurut Daeng, pasien Covid-19 hanya bergejala ringan hingga OTG justru membuat rumah sakit penuh. Dia mendorong pemerintah segera membuka shelter-shelter itu untuk diisi pasien Covid-19 OTG serta bergejala ringan.

"Karena ini mayoritas. Kasus gini yang bikin penuh rumah sakit. Ini harus ditetapkan. Hotel dibuka, GOR, gedung, supaya tidak penuhi rumah sakit," lanjutnya

Menurut Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting, angka penyebaran virus Corona bisa melandai pada bulan Juli. Namun, ada langkah yang harus dicapai untuk mencapai hal tersebut.

 Baca Juga: BCL Alami Beberapa Gejala, Sampai Kapan Masa Terberat Pasien Covid-19 ?, Dua Dokter Beri Keterangan Begini

"Kalau misalnya zonasi-zonasinya bisa dikunci, itu pertengahan Juli tentunya sudah ada pelandaian," kata Alex .***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler