Peringatan Hari Toleransi Internasional, Menag Yaqut Cholil Qoumas: Keberagaman adalah Kekayaan

16 November 2021, 17:31 WIB
Pada peringatan Hari Toleransi Internasional yang diperingati 16 November 2021, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa keberagaman adalah kekayaan. /Dokumen Menag

KABAR BANTEN - Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tanggal 16 November.

Peringatan Hari Toleransi Internasional tersebut berdasarkan kesepakatan sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1995.

UNESCO juga memberi pengakuan kepada orang-orang yang mampu memberi pengaruh membumikan semangat toleransi.

Tujuan Hari Toleransi Internasional untuk memberikan kesadaran toleransi antara sesama.

Selain itu, Hari Toleransi Internasional untuk merayakan keberagaman dan toleransi dalam wujud nyata, serta untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang satu sama lain.

Hari Toleransi Internasional sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap budaya di dunia, toleransi tidak hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai persyaratan politik dan hukum bagi individu, kelompok dan Negara.

Baca Juga: Hasil Pendataan Keluarga 2021 Provinsi Banten, Untuk Percepatan Penurunan Stunting Hingga Pembangunan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Kemenag meminta kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran bahwa keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis bukanlah dalih untuk konflik, tetapi kekayaan umat manusia. Keragaman adalah kekayaan.

"Keragamaan adalah potensi bagi kita untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman adalah saudara dalam kemanusiaan," kata Yaqut dalam siaran pres Kemenaga, Selasa 16 November 2021.

Ia mengatakan, Kementerian Agama terus  berupaya melakukan penguatan moderasi beragama, ada empat indikator dalam penguatan moderasi beragama, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan ramah terhadap tradisi.

"Moderasi beragama memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengimplementasikan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan," ujarnya.

Baca Juga: Nasehat Pernikahan Penghulu Ini Viral, Berikut Isi Pesan yang Bikin Haru dan Mencuri Perhatian Menag

Yaqut menuturkan, Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan dalam beragama.

Kemenag mengajak tokoh agama, akademisi, tokoh pemuda, dosen, guru, dan penyuluh agama, serta kalangan milenial untuk bersinergi dalam diseminasi dan gerakan meningkatkan toleransi antarumat melalui semua saluran. Sebab, perbedaan adalah fitrah.

"Peringatan Hari Toleransi Internasional menghargai suatu keberagaman seperti agama, budaya, suku, ras, bahasa, bukan untuk menciptakan konflik tetapi untuk menciptakan suasana yang harmonis sehingga nilai-nilai toleransi dapat dirasakan," tuturnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler