Temui Presiden Jokowi, LDII Tegaskan Netral di Pemilu

6 Agustus 2023, 10:00 WIB
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat memberikan keterangan kepada media di istana negara Jakarta, Kamis 3 Agustus 2023 terkait netralitas di Pemilu 2024. /Dok. LDII Banten


KABAR BANTEN - Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis 3 Agustus 2023 di istana negara Jakarta.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut, LDII menyampaikan beberapa point penting, salah satunya terkait netralitas di Pemilu 2024.

Netralitas di Pemilu 2024 dikarenakan LDII bukan underbow partai manapun, namun mendorong warganya untuk melaksanakan hak politiknya.

Baca Juga: Bukti Pengabdian Pada Bangsa Indonesia, LDII Gandeng Pemkab Serang Lakukan Ini di Alun Alun Kramatwatu

Ketua Umum LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, selain politik untuk dipilih pihaknya juga mendorong warganya untuk memilih.

"Kami tegaskan, bahwa LDII berkomitmen menyukseskan agar Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan damai,” ujarnya.

Di hadapan Presiden Jokowi, KH Chriswanto Santoso yang didampingi Sekretaris Umum, Dody Taufik Wijaya mengatakan langkah LDII mewujudkan Pemilu aman dan damai.

DPP LDII membuat komitmen bersama dengan PP Muhammadiyah, agar Pemilu tidak menciptakan polarisasi akibat politisasi identitas.

“Kami dan PP Muhammadiyah memiliki komitmen yang kuat, agar warga kami tidak terpolarisasi akibat politik identitas atau komunikasi politik populis,” katanya.

Kenetralan itu juga dijaga, dengan berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Menurutnya, konsultasi tersebut sangat penting karena warga LDII juga banyak yang menjadi calon legislatif, “Jangan sampai masjid atau tempat ibadah menjadi tempat ajang kampanye, baik sebelum dan saat masa kampanye,” tuturnya.

Konsultasi dengan pemangku kepentingan pelaksanaan Pemilu tersebut, juga sebagai upaya agar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII pada 7-9 November 2023 nanti, bersih dari unsur-unsur kampanye partai politik.

Sementara untuk persiapan Rakernas, KH Chriswanto menuturkan pihaknya melaporkan kepada Presiden Jokowi, untuk mengundang para pejabat negara, di antaranya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementrian Agama, Panglima TNI, Kapolri, Kejaksaan Agung, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan pihak-pihak lain.

“Pembekalan dari para pejabat dan lembaga negara tersebut, kami jadikan materi menyusun rekomendasi, untuk langkah strategis organisasi, sekaligus memberikan arahan kepada warga LDII di seluruh Indonesia. Kegiatan akbar yang dihadiri 1.500 orang secara langsung dan akan disaksikan secara virtual di 500 lokasi di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga: Monumen Soekarno akan Dibangun di Moskow, LDII Ungkap Persahabatan Indonesia dan Rusia

Ia juga mengatakan, dalam Rakernas nanti meminta Presiden Jokowi meresmikan Gedung Serba Guna LDII, yang berlokasi di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu, KH Chriswanto juga melaporkan pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan “8 Program Kerja Pengabdian LDII untuk Bangsa”.

Salah satunya adalah pondok-pondok pesantren terbesar yang bernaung di bawah LDII, telah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya, termasuk Kantor DPP LDII.

“Pondok-pondok pesantren kami, juga telah mengupayakan zero waste. Sampah diolah menjadi pupuk, budidaya magot, dan didaur ulang,” tuturnya.

Kemudian menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, LDII menggelar kerja bakti nasional, yang diikuti warga LDII di seluruh Indonesia. Kerja bakti nasional tersebut mengangkat tema “Kerja Bersama, Bakti untuk Negeri”.

“Warga kami di seluruh Indonesia membersihkan masjid, TPQ, lingkungan sekitar, tempat ibadah agama lain, pemakaman, pantai, sungai dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Agar peringatan HUT Kemerdekaan RI menjadi makin semarak dengan lingkungan bersih. Sekaligus mengkampanyekan bahwa gotong-royong merupakan nilai-nilai Pancasila yang harus menjadi karakter dan budaya bangsa,” ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler