KABAR BANTEN - Benteng Keraton Buton atau dikenal juga Benteng Wolio karena dibangun di atas Bukit Wolio, merupakan benteng terluas di dunia. Benteng Wolio adalah salah satu warisan budaya yang ada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Luas benteng ini mencapai 23,375 hektare (ha) dengan panjang keliling tembok benteng mencapai 2.740 meter. Sebagai pembanding, luas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, adalah 15,129 ha.
Luas Benteng Wolio telah dinobatkan sebagai bangunan pertanahan terluas di dunia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama Guinness Book of World Record pada 2006.
Saat ini, Benteng Wolio telah berusia ratusan tahun. Benteng ini dibangun pada abad ke 15, di masa pemerintahan Sultan Buton La Sangaji. Kemudian baru selesai di masa pemerintahan Sultan Buton La Buke pada 1645.
Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, awalnya Benteng Wolio difungsikan sebagai sarana perlindungan dan pertahanan pada masa Kesultanan Buton. Pada waktu itu, Kesultanan Buton mendapatkan ancaman dari penjajah Portugis dan bajak laut.
Pembangunan Benteng Wolio menggunakan susunan batuan karst. Batuan tersebut direkatkan dengan campuran putih telur, pasir dan kapur. Benteng Wolio memiliki tinggi dan tebal tembok yang berbeda-beda.
Hal itu dikarenakan terdapat perbedaan kontur tanah dan lereng bukit di tempat Benteng Wolio didirikan. Ketinggian benteng sekitar 1-8 meter, sedangkan ketebalan temboknya sekitar 0,5-2 meter.
Mengutip laman indonesia.go.id, Benteng Wolio terletak di puncak Bukit Wolio yang memiliki ketinggian 100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari ketinggian tersebut, Kota Baubau, Selat Baubau dan Pulau Muna dapat terlihat dengan jelas.
Di dalam Benteng Wolio dapat ditemukan berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Buton yang telah berusia ratusan tahun. Ada juga kawasan pemukiman warga yang memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pemukiman di luar benteng.
Jarak Benteng Wolio dari pusat Kota Baubau Sulawesi Tenggara hanya sekitar 3 km atau sekitar 5 menit berkendara. Benteng ini berdiri mengelilingi tiga dusun yang meliputi Baluwu, Peropa, dan Dete di Kelurahan Melai, Kecamatan Wolio.***