Gempa Jatim Akibat Patahan Slab Lempeng Indo-Australia, Berada di Zona Megathrust?, Daryono Ungkap Ini

- 22 Oktober 2021, 15:36 WIB
Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 guncang selatan Jatim, yang diakibatkan patahan pada slab lempeng Indo-Australia dan berada bawah zona megathrust.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 guncang selatan Jatim, yang diakibatkan patahan pada slab lempeng Indo-Australia dan berada bawah zona megathrust. /Twitter @infomitigasi

KABAR BANTEN – Kejadian gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.3 mengguncang Jawa Timur, tepatnya di lokasi 8.81 LS 112.49 BT, pada Jumat, 22 Oktober 2021, sekitar pukul 09:21:15 WIB.

Dengan pusat gempa berada di laut 75 kilometer selatan Kota Kepanjen, getaran dirasakan di 10 daerah Jawa Timur yakni meliputi Blitar, Ponorogo, Malang,  Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, Trenggalek.

Menurut Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Jawa Timur memiliki parameter update atau final dengan magnitudo 5,1.

Baca Juga: Antisipasi Bencana di Pantai Utara Jawa, Kabupaten Tangerang Miliki Alat Deteksi Gempa dan Tsunami Canggih

“Episenter gempa selatan Jatim tadi terletak pada koordinat 8,81 LS, 112,49 BT, tepatnya di laut pada jarak 75 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 98 km,” tulisnya dalam akun Twitter @DaryonoBMKG.

Gempa selatan Jatim yang terjadi, kata Daryono, merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.

Daryono juga mengungkap hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa selatan Jatim tadi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Oleh karena itu, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa selatan Jatim tidak berpotensi tsunami, karena magnitudonya yang relatif kecil di kedalaman menengah, sehingga tidak mengganggu kolom air laut.

Daryono juga menegaskan bainhwa gempa Jatim bukan gempa megathrust, karena pusatnya tidak berada pada bidang kontak antar lempeng.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah