Network
KABAR BANTEN-Sebanyak 5 partai bergabung membentuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari Tahun 1973 atau tepat 49 tahun yang lalu, yang kini berubah menajdi PDI Perjuangan.
Dari situlah sejarah lahirnya PDI Perjungan yang kinidipimpin Megawati Soekarno Putri, partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut dari 2014 dan 2019.
Dikutip kabarabanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, PDI Perjuangan dimulai dari pembentukan PDI tahun 10 Januari 1973.
Partai yang merupakan hasil fusi atau penggabungan beberapa partai politik, antara lain Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba).
Selanjutnya, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.
Namun dalam perjalanannya di kancah perpolitikan nasional, PDI mengalami perpecahan pada tahun 1993.
Saat itu, Megawati Soekarnoputri terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum partai berlambang banteng tersebut.
Akan tetapi, kepemimpinan Megawati Soekarnoputri diganggu melalui kongres PDI di Medan tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang baru.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Mulai Gerakan Kader PDIP, Turun Langsung ke Masyarakat, Perintahkan Renovasi Rumah Warga
Dari hasil kongres tersebut ditindaklanjuti dengan upaya pengambilalihan PDI dari kepemimpinan Megawati, hingga akhirnya meletus peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kuda Tuli).
Setelah kerusuhan itu, Megawati Soekarnoputri mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan, yang mampu bertahan dan berkibar hingga sekarang.
Peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kuda Tuli) juga disebut-sebut sebagai peristiwa yang melambungkan nama putri mantan Presiden Soekarno, Megawati Soekarno Putri dalam kancah perpolitikan nasional.
Sementara itu, PDI Perjuangan baru mampu membawa Megawati menjadi Presiden RI pada tahun 2001, setelah Presiden Abdurrahman Wahid turun dari jabatannya.
