BMKG Ingatkan Dampak Serius, Mengancam Kehidupan Manusia, Kerugian Ekonomi Bisa Capai Ratusan Triliun

- 23 Februari 2022, 10:04 WIB
Ilustrasi ancaman krisis air bersih akibat perubahan iklim yang membuat BMKG Ingatkan dampak serius jika tak ditangani.
Ilustrasi ancaman krisis air bersih akibat perubahan iklim yang membuat BMKG Ingatkan dampak serius jika tak ditangani. /Pixabay

Dwikorita mengungkap bahwa kerugian sektor air dapat dikurangi dengan upaya adaptasi maksimal sebesar 17,77 T selama periode 2020-2024. 

Krisis air bersih terjadi akibat tingginya kebutuhan air baku, terutama di kawasan perkotaan dan padat penduduk.

Sedangkan perubahan iklim mengakibatkan kekeringan, dan pencemaran air yang mempengaruhi ketersediaan air bersih untuk air minum dan sanitasi.

Dalam Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 Bappenas, kelangkaan air di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara diperkirakan meningkat hingga 2030.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Banten dan Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

Tentunya, air tidak hanya dibutuhkan untuk rumah tangga, namun juga industri dan pertanian. 

Dengan permintaan yang lebih besar dari ketersediaan, maka krisis air terjadi.

Penurunan tidak hanya dari sisi kuantitas, namun kualitas air yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan.

Dwikorita mengungkap tren kenaikan suhu udara di Indonesia terjadi di sebagian besar wilayah.

Menggunakan data observasi BMKG (1981-2020), terdapat tren positif dgn besaran bervariasi dgn nilai sekitar 0.03 derajat celsius setiap tahunnya.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Twitter @InfoHumasBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah