Dia menegaskan mencontohkan, kendala akses air bersih, belum meratanya pengelolaan terpadu limbah domestik.
Selain itu, kekeringan atau melimpahnya air (banjir), krisis air bersih, genangan banjir, ancaman rob, dan lainnya.
Untuk itu, kata Firdaus, perlu pengambilan keputusan cepat dan berani mengambil risiko.
"Sehingga tidak terjadi krisis air bersih, pelaksanaan yg didukung kerja tim yang solid, pengawasan infrastruktur yang dibangun agar dipelihara sesuai standar, pengawasan detail dan konsisten," ujarnya.
Dalam forum yang sama, Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan persoalan sumber daya air menjadi perhatian bersama.
Salah satu sorotan Kementerian PUPR adalah banyaknya air hujan yang tidak diserap ke dalam tanah tetapi dibuang ke selokan.***