Pengamat Politik: Pertemuan Megawati dengan Prabowo Jadi Embrio Jajaki Koalisi Menuju Pemilu 2024

- 8 Mei 2022, 10:30 WIB
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing. /Dok. Istimewa/

Prabowo dengan basis popularitas dan elektabilitas, sedangkan Puan dengan kualitas yang teruji ketika menduduki berbagai jabatan, seperti Menko PMK dan Ketua DPR RI.

Sebagai sosok perempuan, Puan juga dinilai memainkan peran keibuan untuk merangkul, merekatkan, dan mengayomi semua golongan.
"Artinya, Puan Maharani bisa merekatkan bangsa ini," ujarnya menegaskan.

Baca Juga: Ketua DPW Banten Abah Otong Optimis Partai Berkarya Kubu Syamsu Djalal Ikut Pemilu 2024

Apalagi Gerindra dan PDIP mempunyai karakter kepartaian yang kurang lebih sama yakni loyalitas kader yang sangat besar terhadap ketua umum masing-masing. Ketum partai mempunyai pengaruh dan peran yang sangat besar.

Kedua partai itu juga menempati urutan tertinggi dalam perolehan suara pada Pemilu 2019.

"Gerindra dan PDIP, mereka (kader) sudah sangat percaya dengan ketua umum partainya. Jadi mereka tegak lurus,"  ujarnya menegaskan.

Perkuat Branding

Sementara itu, Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyatakan bahwa Puan Maharani perlu memperkuat personal branding, bukan sekedar dikenal sebagai cucu proklamator maupun Ketua DPR.

Baca Juga: Peringatan May Day, Puan Tegaskan Komitmen Mengawal Keberpihakan Regulasi pada Buruh

“Mbak Puan harus berani menerobos pandangan lama yang muncul tentang dirinya, sering dilihat normatif, ada keterbatasan sebagai Ketua DPR, lebih bergantung pada sosok atau trah keluarga, dia harus menunjukkan personal brandingnya secara pribadi,” katanya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah