Pembatalan Indonesia Masters Diungkap, Bukan Hanya Pandemi Covid-19, Ternyata PBSI juga Hadapi Ini

- 6 April 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi. Sempat Menolak, PBSI Angkat Kembali Wacana Perubahan Sistem Skor 5X11.
Ilustrasi. Sempat Menolak, PBSI Angkat Kembali Wacana Perubahan Sistem Skor 5X11. /Pixabay/Vladvictoria

KABAR BANTEN - Penyelenggaraan turnamen bulutangkis Indonesia Masters Super 100 di tahun 2021, resmi dibatalkan oleh PBSI.

Turnamen dengan level terbawah dari rangkaian Tur Dunia BWF itu, awalnya akan dihelat pada 5-10 Oktober mendatang.

Selain karena pandemi Covid-29 belum usai atau yang belum melandai, ternyata ada alasan lain kenapa turnamen itu dibatalkan.

Baca Juga: Russian dan Indonesia Masters Dibatalkan, Covid-19 jadi Alasan, Netizen: Sepak Bola Sentuhan Fisik Tetap Jalan

Namun karena pandemi Covid-19 di Tanah Air belum melandai, PBSI resmi membatalkan penyelenggaraan turnamen bulutangkis tersebut.

Keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto yang tengah bertugas di Jepang dengan terus berkonsultasi dengan BWF

"Kami memang membatalkan pelaksanaan turnamen Indonesia Masters Super 100 karena pandemi," kata Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, dikutip KabarBanten.com dari badmintonindonesia.org.

 Baca Juga: Indonesia Usulkan Perubahan Skor Pertandingan Bulu Tangkis 5x11, PBSI Beberkan Alasannya

Di tengah pandemi yang belum mereda, prioritas PBSI saat ini adalah bagaimana melindungi agar pemain tetap sehat dari Covid-19.

“Karenanya, kami sangat selektif dalam memilih turnamen dan juga dalam menggelar turnamen di Tanah Air," lanjutnya.

Baca Juga: PBSI Rombak Pelatih Tim Pratama, Diberi Kesempatan Satu Tahun, Ronny Mainaky Jelaskan Alasannya

Penundaan turnamen-turnamen besar di tahun 2020 ke tahun 2021, kata dia,  berdampak pada kalender kejuaraan yang menjadi sangat padat.

"Seperti kita semua tahu, pandemi membuat jadwal turnamen internasional dan nasional menjadi tidak menentu,” katanya.

 Baca Juga: Positif Covid-19 di Orleans Masters, Febriana dan Amalia Negatif saat Berangkat, PBSI Minta Swab Ulang!

Pada tahun 2020, kata dia, banyak turnamen yang ditunda, termasuk impiade Tokyo dan Piala Thomas & Uber, yang pelaksanaannya dimundurkan ke tahun ini. Sementara, tahun ini juga sudah menanti Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia.

 Baca Juga: Positif Covid-19 di Orleans Masters, Febriana dan Amalia Negatif saat Berangkat, PBSI Minta Swab Ulang!

"Belum lagi di level nasional, kami terus mengejar persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, tanggalnya pun bentrok dan cukup sulit untuk menggeser ke tanggal lain karena padatnya turnamen,” katanya.

Sementara, di level regional juga ada SEA Games di Hanoi, Vietnam. Atas dasar itulah PBSI akhirnya memutuskan untuk mengorbankan turnamen Super 100 dulu. “Insya Allah tahun depan bisa diadakan kembali," kata Broto.

Indonesia Masters Super 100 sudah dua kali digelar yaitu tahun 2018 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2019 di Malang, Jawa Timur.


Baca Juga: Cina, Indonesia dan Jepang Kuasai Unggulan Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Ganda Putri Jambak-jambakan

Pada edisi terakhir, Indonesia merebut satu gelar dari ganda putri lewat pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sukses mengalahkan rekan senegara, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 23-21, 21-15 di laga final. ***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: badmintonindonesia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x