PANDEGLANG, (KB).- Memasuki bulan Ramadan pasokan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang mulai menipis. Soalnya, saat ini darah yang tersedia sampai sore hari yakni golongan darah A kosong, B (18 kantong), O (60 kantong), dan AB (6 kantong). Hal tersebut terjadi akibat minimnya pendonor, sehingga kebutuhan untuk 800 kantong setiap bulan diprediksi tidak akan tercapai. Teknisi UTD PMI Kabupaten Pandeglang, Atina Salama membenarkan menipisnya persediaan darah pada Ramadan. Sebab, saat ini saja sulit untuk mencari pendonor. Padahal kebutuhan Ramadan sama dengan bulan lainnya. ”Kebutuhan kita cukup besar, tetapi kita kesulitan untuk mendapatkan pendonor di Pandeglang. Untuk itu, kami biasanya melakukan donor darah keluar daerah. Seperti Cilegon, Serang dan Jakarta. Tetapi kalau bulan puasa pendonor juga minim, apalagi kalau puasa tidak ada jadwal donor. Sehingga saat ini yang tersedia A kosong, B 18, O 60, dan AB 6,” kata petugas Teknisi UTD PMI Kabupaten Pandeglang, Atina Salama kepada Kabar Banten, Selasa (22/5/2018). Menurut Atina, setiap menggelar donor darah hanya mendapatkan 50-60 kantong. Sehingga kebutuhan darah tersebut tidak akan mencukupi target kebutuhan darah setiap bulannya. Ia berharap ke depan masyarakat untuk ikut mendonorkan darahnya. ”Iya, kadang-kadang kita selalu kekurangan darah sehingga petugas menyarankan ke pasien apabila golongan darah keluarganya sama untuk diminta mendonor. Apalagi saat ini stok darah sedang sedikit,” katanya. Sementara itu, Maman Sulaeman, pencari dan pelestari donor darah Sukarela PMI Pandeglang mengatakan, dirinya terus berkoordinasi dengan UTD PMI dengan kota-kota lain. Hal tersebut dilakukan untuk ikut serta mengikuti donor darah. ”Kami selalu melakukan komunikasi dengan para pihak yang siap untuk mendonor darah, seperti instansi, perusahaan-perusahaan, dan lembaga lainnya. Namun, memang kalau bulan puasa tidak ada agenda donor darah,” ucapnya. (IF)*