Network
PANDEGLANG, (KB).- Dalam rangka memperingati Hari Juang, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanam 5.000 pohon ketapang di sepanjang pantai, di Kampung Lampe, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kamis (12/12/2019).
Penanaman pohon tersebut sebagai upaya pencegahan terhadap ancaman abrasi pantai. Penanaman pohon secara simbolis dilakukan oleh Komandan Korem 064 MY Windiyanto, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Komandan Kodim 0601 Letkol Inf. Denny Juwon Pranata dan pejabat TNI lainnya. Turut hadir Komandan Bataliyon Grup Satu Kopassus Mayor Inf. Boni, General Manager Indonesia Power PLTU II Labuan Zuhdi Rahmanto, Asda Pemerintahan dan Kesra Ramadani serta Camat Labuan Atep.
Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Kolonel Windiyanto mengatakan, penanaman pohon ketapang diharapkan dapat menahan tendangan gelombang laut yang tinggi.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu ketika terjadi tsunami, saya melihat ada dua pohon ketapang di depan rumah yang tidak hancur.Padahal rumah tersebut terkena gelombang laut," kata Danrem.
Menurut Windiyanto, jika dirawat dengan baik pohon ketapang ini akan tumbuh besar. Pohon ini bisa mengantisipasi ancaman Gunung Anak Krakatau terjadi erupsi kembali.
"Kita tidak tau kapan bencana akan terjadi. Namun jika melihat dari pergerakan saat ini Gunung Anak Krakatau terus tumbuh tinggi dan diperkirakan 15 tahun yang akan datang bisa mencapai 100 meter ketinggiannya," tuturnya.
Menurut Kolonel Windiyanto, pohon ketapang yang disemai jumlahnya 200 ribu pohon yang ditanam di Desa Cigondang sebanyak 5.000 pohon.
"Kita akan tanam semua pohon ketapang yang sudah tumbuh ini di sepanjang pesisir Pantai Labuan sampai Binuangeun," ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengapresiasi TNI selalu menjadi garda terdepan dan semakin manunggal bersama rakyat. Soalnya, kata Irna, penanaman pohon merupakan tindakan pencegahan, baik terjadinya abrasi maupun adanya gelombang laut yang tinggi.
