Mengulik Sejarah Etnis Tionghoa di Tangerang yang Dikenal dengan Sebutan Cina Benteng

6 Oktober 2021, 12:41 WIB
Kelenteng Boen Tek Bio terletak ditengah Pasar Lama Kota Tangerang sebagai bukti sejarah etnis Tionghoa Cina Benteng di Banten. /Tangkapan layar/instagram @jushuaalie

KABAR BANTEN – Masyarakat Tionghoa Benteng atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cina Benteng merupakan etnis Tionghoa yang berada di daerah Tangerang.

Orang-orang etnis Tionghoa dijuluki Cina Benteng tidak terlepas dari pemukiman etnis Tionghoa yang ada di Tangerang.

Nama "Cina Benteng" berasal dari kata "Benteng", nama lama Kota Tangerang.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Vihara Avalokitesvara, Dibangun Dekat Masjid Agung Banten, Menyimpan Kisah Cinta Sultan

Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di Kota Tangerang di pinggir sungai Cisadane.

Cina Benteng tidak seperti etnis Tionghoa kebanyakan yang digambarkan sebagai orang kaya dengan kulit putih bermata sipit.

Justru etnis Tionghoa Cina Benteng yang tinggal di Kota dan Kabupaten Tangerang hidup sederhana, seperti kebanyakan masyarakat setempat dan berkulit kecoklatan.

Menurut catatan kitab sejarah sunda ‘Tina Layang Parahyang’ keberadaan etnis Tionghoa di Tangerang dan Batavia sudah ada sejak 1407.

Dalam kitab Tina Layang Parahyang menceritakan mendaratnya rombongan pertama orang-orang etnis tionghoa yang dipimpin Tjen Tjie Lung alias Halung.

Rombongan pertama etnis Tionghoa mendarat di muara sungai Cisadane yang saat ini berubah nama menjadi Teluk Naga.

Kedatangan etnis Tionghoa di Tangerang diketahui sudah ada jauh sebelum abad ke-16.

Baca Juga: Melihat Asal Usul Kopi Indonesia, Dibawa VOC Melalui Tanam Paksa untuk Penuhi Pasokan Dunia

Menurut Cornelis de Houtman, seorang penjelajah Belanda pertama yang mendarat di Jawa pada 1595, menemukan permukiman tua Tionghoa di sekitar Banten.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, meski begitu, catatan sejarah belum menunjukkan kedatangan massal pendatang Tionghoa yang bekerja sebagai buruh atau petani pada abad ke-17.

Etnis Tionghoa dibawa oleh pemerintah Belanda saat VOC untuk diperkerjakan di perkebunan di Tangerang.

Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan lain dibandingkan penguasa Banten sebelumnya.

Yakni membuat pemukiman khusus imigran Tionghoa yang dipetakan di sekitar Tangerang. Yakni di sekitar Tegal Pasir, tepi Sungai Cisadane.

Sejarah mencatat, hampir tidak adanya perempuan di pemukiman membuat pendatang Tionghoa menikah dengan perempuan pribumi.

Pada rentang waktu sampai sekarang tidaklah heran jika pembauran dan pembaharuan sudah banyak terjadi dengan masyarakat setempat.

Pada perkembangannya, mereka menyebar ke berbagai wilayah di sekitar Tangerang.

Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Doa Cepat Dikabulkan dan Tidak Ditolak? Simak Jawaban dari Ustadz Adi Hidayat

Etnis Tionghoa pada saat itu ada yang menikahi perempuan pribumi antara lain dengan etnis Sunda (Jawa Barat) dan Betawi (Jakarta).

Pada saat itu etnis Tionghoa yang menikahi Betawi dan Sunda banyak yang memeluk Islam.

Sehingga etnis Tionghoa yang menikahi pribumi menjadi asal-usul etnis Tionghoa di Tangerang, Banten yang disebut Cina Benteng.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler