Network
KABAR BANTEN - Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak secara maraton mempersiapkan pengembangan Geopark Bayah Dome.
Dalam rencana pengembangan Geopark Bayah Dome, terdapat 32 lokasi warisan geologi di Kabupaten Lebak yang diusulkan. Namun, status lahan bukan aset Kabupaten Lebak tetapi berada dalam penguasaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Perum Perhutani, PT. Perkebunan Nusantara VIII PT. Cemindo Gemilang, PT. Legon Pari Mustika, dan PT Banten Planting.
"Saat ini, kami sedang mempersiapkan bahan-bahan FGD (Focus Geoprak Discussion) Geopark Bayah Dome untuk menjadi bahan keputusan Menteri tentang penetapan warisan geologi di Kabupaten Lebak," ujar Tim Pusat Survei Geologi, Asep Permana, seperti dikutip KabarBanten.com dari akun Instagram @baletibangdakablebak, Jumat, 5 Februari 2021.
Baca Juga : Pengembangan Geopark Bayah Dome Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya: Itu Jadi Prioritas Pariwisata
Asep berharap, saat FGD pengembangan Geopark Bayah Dome Kabupaten Lebak dihadiri semua stakeholder terkait. Pemkab Lebak dapat menghadirkan para stakeholder sekaligus pemilik lahan.
"Ini terkait pengelolaan objek warisan Geologi (Geosite). Lalu kepada Dinas ESDM Provinsi Banten untuk dapat mendukung ketersediaan kanal informasi geologi di geosite yang ada," katanya.
Baca Juga : Kembangkan Destinasi Wisata Berkelas Internasional, ITI Lirik Geopark Bayah Dome Kabupaten Lebak
Sementara itu, Sekretaris Bapelitbangda Kabupaten Lebak, Imam Suangsa menuturkan, kalau Pemkab Lebak telah melakukan beberapa hal untuk mempersiapkan pelaksanaan FGD penetapan sejumlah warisan geologi untuk dikembangkan menjadi kawasan Geopark Bayah Dome.
"FGD dengan pemilik lahan sudah kami laksanakan. Mereka telah melakukan komitmen dan sudah tertuang dalam berita acara," katanya.
