Network
fasilitas lainnya yang tersedia di tempat wisata ini diantaranya tempat parkir yang luas tempat ibadah penginapan warung makan, toilet dan lain sebagainya.
2. Pantai Bagedur
Pantai Bagedur adalah pilihan yang tepat sebagai destinasi wisata alternatif untuk berlibur pantai ini dikenal dengan pantai yang memiliki ombak tenang dan tidak terlalu tinggi, Jadi bagi wisatawan yang hendak berenang pantai ini adalah pilihan yang sangat tepat.
Tidak perlu mengeluarkan uang yang berlebih untuk berwisata di kawasan ini karena hanya dikenakan biaya sebesar Rp5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp15.000 untuk kendaraan roda empat. Pantai ini belum memiliki banyak wahana yang dapat dimanfaatkan wisatawan.
Untuk eksplor lebih banyak ke seluruh pantai namun memiliki banyak keunikan dan kelebihan yang tidak kalah dengan pantai lainnya, dengan tekstur pasir putih yang padat bisa memanfaatkan untuk mendirikan tenda dan membuat api unggun, bersama teman-teman terlebih lagi Anda yang ingin membuat sebuah acar, tempat ini adalah paling tepat karena masih alami dan bisa menikmati keseluruhan pantai secara leluasa.
Bagi yang datang bersama rombongan dan ingin bermalam di area pantai selain dapat mendirikan tenda di kawasan pantai juga bisa menyewa penginapan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari pantai.
Pantai ini cukup memiliki fasilitas yang lengkap seperti toilet kamar mandi dan ruang bilas yang bersih, ada juga beberapa warung yang berjajar menjual berbagai makanan dan minuman ringan di sekeliling pantai.
3. Wisata Suku Baduy
Terletak di desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Sekitar 40 km dari Rangkasbitung kampung suku Baduy merupakan wisata alam sekaligus wisata budaya di mana dapat menikmati alamnya yang masih asri, serta mengenal lebih jauh budaya suku Baduy yang terlihat masih tradisional.
Suku Baduy sendiri terdiri dari dua macam yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam, hingga saat ini masyarakat baduy dalam masih memegang kuat konsep suku secara mutlak dalam kesehariannya. Sehingga banyak pantangan yang masih sangat ketat diberlakukan, hal ini berbeda dengan cara hidup masyarakat Baduy luar yang secara garis besar sudah sedikit terkontaminasi budaya modern.
