8 Masjid yang Wajib Dikunjungi saat ke Provinsi Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten

- 27 November 2022, 18:07 WIB
Masjid Agung Banten. Salah satu masjid yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Provinsi Banten, khususnya Kota Serang.
Masjid Agung Banten. Salah satu masjid yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Provinsi Banten, khususnya Kota Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

 

KABAR BANTEN - Selain Pantai, gunung atau tempat hits lainya, Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah yang memiliki masjid-masjid bersejarah dan bangunan yang indah.

Hal tersebut dikarenakan pada masa kejayaannya, kerajaan Banten melahirkan beberapa bangunan-bangunan yang hingga kini masih dikunjungi oleh wisatawan yang salah satunya adalah masjid.

Masjid-masjid di Banten pun tidak kalah dengan tempat lainnya. Anda bisa beribadah, healing, sekaligus belajar sejarah jika mengunjunginya.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut 8 masjid yang wajib dikunjungi saat pergi ke Provinsi Banten :

1. Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten adalah sebuah cagar budaya yang sangat populer hingga saat ini. Masjid Agung Banten ini adalah masjid tertua di Indonesia.

Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan pertama dari kesultanan Banten yaitu, Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid ini didirikan pada 1552-1570. Ada banyak pula sejarah masjid Agung Banten yang butuh 18 tahun untuk rampung ini.

Ada banyak keunikan dari Masjid Agung Banten ini antara lain, bangunan utamanya yang bertumpuk lima yang mirip dengan pagoda tiongkok.

Banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi masjid Agung Banten ini. Selain itu ciri khas dari masjid ini adalah menara yang berbentuk Mercusuar.

2. Masjid Agung Tanara

Masjid Agung Tanara ini merupakan masjid tertua di Banten. Masjid ini merupakan peninggalan sultan Banten pertama yaitu Sultan Maulana Hasanuddin. Sultan Maulana Hasanuddin memerintah Banten pada tahun 1552-1570.

Masjid Agung Tanara adalah sebuah masjid yang terletak di kampung Tanara, kecamatan Tanara, kabupaten Serang Banten. Masjid ini juga menarik banyak wisatawan.

3. Masjid Seribu pintu

Masjid Seribu Pintu berlokasi di RT 01 RW 03, Kampung Bayur, Priuk, Kota Tangerang. Salah satu keunikan dari masjid ini yaitu kondisi tiap ruangannya yang disekat-sekat hingga membentuk ruangan seperti musala.

Setiap ruangan atau mushola diberi nama-nama seperti mushola Fathul qorib, Tanbihul Alqofilin, Durojatun Annasikin, Safinatu-Jannah, Fatimah hingga mushola Ratu Ayu. Setiap mushola masjid ini memiliki ukuran 4 meter.

Selain itu, beberapa keunikan dari masjid ini yaitu pada penamaannya. Dinamakan Masjid Seribu Pintu karena tidak ada yang tahu persis berapa jumlah sebenarnya pintu masjid ini. Bahkan, pengelola masjid pun tidak mengetahui secara persis berapa jumlah pintu yang ada di masjid tersebut.

4. Masjid Masjid Raya Al-A’zhom

Bertempat di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, keberadaan Masjid Raya Al-A’zhom menjadi ikon yang cukup menonjol di Kota Tangerang. Bukan tanpa sebab, masjid yang diresmikan pada tahun 2003 Masehi ini memiliki daya tampung hingga 15.000 jamaah.

Penggunaan nama Al-A’zhom sendiri diambil dari salah satu asma Allah SWT, yaitu AI-‘Azhim, yang memiliki arti Paling Raya, Paling Agung atau Paling Megah.Masjid Raya Al-A’zhom dikenal karena memiliki kubah besar bertumpuk yang terdiri dari empat kubah atau kubah anak sebagai penopang dan satu kubah puncak yang dihiasi makara setinggi 5,3 meter menjadi landmark kompleks pemerintahan tersebut.

Menurut beberapa sumber sejarah masjid Al-A’zhom ini memiliki kubah masjid dengan diameter hingga 63 meter sehingga menjadikan Masjid Raya Al-A’zhom sebagai salah satu masjid dengan kubah terbesar di dunia.

Banyak peninggalan-peninggalan islam di Jawa, khususnya di Banten. Peninggalan-peninggalan di Banten melambangkan berjalannya corak agama islam di Banten waktu zaman dahulu. Banten terkenal erat dengan nilai-nilai agamis. Wajar jika banyak penyebaran islam dari Banten.

5. Masjid Cikoneng

Masjid Cikoneng terletak di Jalan Raya Anyer, Kampung Cikoneng, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Masjid ini memiliki arsitektur perpaduan antara Islam, Eropa dan Lampung. Beberaa di antaranya corak Islam kuat terlihat berupa kaligrafi, Eropa tampak dari bentuk tiang, sedangkan budaya lampung terlihat dari hiasan sleger.

Bentuk atap Masjid Cikoneng bersusun mengerucut dengan jumlah empat atap. Hiasan di bagian puncak sangat unik yang disebut mamolo atau mustaka. Mastaka ini terdapat hiasan berbentuk beberapa naga. Masjid Cikoneng tidak memiliki serambi. Di bagian dalam, terdapat dua mihrab yaitu mihrab untuk imam dan mihrab untuk khatib.

Masjid Cikoneng memiliki nama lain yaitu Masjid Darul Fallah. Masjid ini dibangun oleh masyarakat Lampung yang ada di Anyer. Masyarakat sekitar masjid meyakini bahwa pendirian masjid berhubungan dengan utusan dari Kerajaan Tulang Bawang, Lampung yang menyebarkan Islam di Banten.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Jaga Diri di Bulan Suci, Ini Tips Puasa Medsos yang Bisa Dilakukan Bertahap

6. Masjid Agung Carita

Masjid Carita terletak di Kampung Pagedongan, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita. Masjid Carita terletak kurang lebih 51 kilometer ke arah barat dari Kota Pandeglang. Juga dapat ditempuh dari pesisir utara melewati Pantai Anyer, Serang. Jika dari Ibu Kota Serang berjarak kurang lebih 76 kilometer.

Kedahsyatan letusan Gunung Krakatau memang meluluhlantakan daerah pesisir. Masjid Carita dibangun pasca meletusnya Gunung Krakatau.

Berdasarkan penuturan masyarakat setempat secara turun temurun, Masjid Carita berdiri pada tanggal 27 Haji 1309 H atau 1889 M, atau enam tahun setelah Gunung Krakatau meletus pada 1883. Pembangunan masjid ini selesai pada tanggal 30 Jumadil Awal 1315 H atau 1895 M.

7. Masjid Caringin

Masjid Caringin menjadi peninggalan muslim Banten pada masa pemerintahan kolonial Belanda di bawah Gubernur Jenderal Herman Hillem Daendels. Sebagian pekerja paksa dalam pembangunan Jalan Anyer-Panarukan memberontak dan melarikan diri mengarah ke selatan, hingga ke Caringin dan menetap di sana.

Hingga saat ini, Masjid Caringin masih dipakai untuk beribadah dan menjadi desnitasi wisata sejarah sekaligus wisata religius di Banten. Masjid Caringin terletak tidak jauh dari desnitasi wisata Pantai Carita. Masjid Caringin terletak di pinggiran Jalan Raya Labuan-Carita, Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Masjid Caringin juga menjadi saksi bisu dahsyatnya letusan Gunung Krakatau. Setelah 10 tahun ditinggalkan, pembangunan kembali masjid juga melibatkan seorang ulama bernama Syekh Asnawi dan penduduk. Secara gotong royong, Masjid Caringin kembali didirikan. Masjid ini kemudian menjadi pusat syiar Islam dan basis perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan.

8. Masjid Pacinan Tinggi

Tidak jauh dari Benteng Surosoan, keraton Kesultanan Banten, terdapat peninggalan mesjid tua yaitu Masjid Pacinan Tinggi. Masjid ini tepatnya terletak di Kampung Pacinan, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang.

Nama "Masjid Pacinan" karena dahulu masjid ini dibangun untuk orang-orang China atau etnis Tionghoa muslim. Pada masa kesultanan Banten, banyak orang China berdagang dan bermukim di Banten.

Masjid Pacinan Tinggi menurut sejarah merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Pembangunan masjid ini kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Hasanuddin. Berbeda dengan Masjid Banten Lama yang hingga kini masih dapat digunakan, Masjid Pacinan Tinggi saat ini hanya meninggalkan sisa-sisa bangunan.

Demikian 8 Masjid yang wajib dikunjungi saat pergi ke Provinsi Banten.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x