Memakai sedikit perhiasan yang terbuat dari logam perak atau baja putih, seperti gelang, cincin, kalung dan anting-anting. Anak-anak mereka berpakaian seperti orangtuanya. Anak lelaki mencontoh bapaknya dan yang perempuan meniru ibunya.
Seluruh busana yang dikenakan warga Baduy dalam adalah hasil tenunan sendiri. Tetapi, busana yang dipakai Baduy luar sebagian besar dibeli dari Pasar Tanah Abang dan Pal Merah, Jakarta.
Mencuci pakaian tanpa sabun
Pakaian yang menempel di badan biasanya dibiarkan sampai kotor dan lusuh. Setelah itu dicuci atau diganti dengan yang baru. Mencuci pakaian di sungai atau di pancuran tanpa menggunakan sabun.
Bagi masyarakat Suku Baduy, tabu menggunakan benda pembersih serupa itu. Pakaian yang bersih tidak disimpan dalam lemari, tetapi cukup disimpan dalam kopernya orang Baduy yang disebut kopek, terbuat dari kerangka bambu dengan lapisan daun nira kering. Kaum wanita maupun prianya pada umumnya memelihara rambut panjang.
Untuk memelihara rambut itu butuh sisir. Tetapi sisir yang digunakan bukan hasil produksi pabrik, melainkan buatan sendiri yang terbuat dari kayu atau bambu. Sisir itu kadang-kadang diberi warna kemerah-merahan yang diolesi daun pacar. (Rizki Putri)*