Kembangkan Desa Wisata di Banten, Kemenpar Gandeng Perguruan Tinggi

- 20 Maret 2019, 17:45 WIB
TOT-Pariwisata
TOT-Pariwisata

SERANG, (KB).- Dalam upaya meningkatkan pariwisata dengan mengembangkan desa wisata di Banten, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia mengadakan kegiatan 'Training Of Trainers (TOT)' bagi dosen Perguruan Tinggi pendamping di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa-Kamis (19-21/3/2019).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa sekitar melalui pendampingan perguruan tinggi untuk membuat desa wisata yang berkarakter sesuai dengan desanya masing-masing.

"Setiap desa atau daerah pasti memiliki ciri khas atau karakter yang berbeda dari desa lainnya. Kemenpar akan membantu untuk melakukan pendampingan oleh para dosen perguruan tinggi kepada mahasiswanya. Yang kemudian diturunkan langsung ke lapangan, dengan kata lain Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sudah diarahkan oleh dosennya masing-masing," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Masyarakat Pariwisata Kemenpar RI Ambar Rukmi.

"Sasarannya adalah para dosen yang akan melakukan pendampingan ke desa wisata agar dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa yang akan melakukan (KKN)," katanya.

Masa pendampingan tersebut selama tiga bulan, sesuai dengan masa KKN mahasiswa. Kemudian setelah selesai, tugas dari TOT adalah mengevaluasi, memantau dan membuat pelaporan terhadap desa wisata yang digarapnya.

"Jadi pelaporan kegiatan selama pendampingan harus dilaporkan secara menyeluruh dan detail kepada kami. Apabila sudah bisa mandiri, maka, desa pendampingan tersebut telah berhasil mengembangkan desa wisata," ujarnya.

Ini juga merupakan program Kemenpar dalam membantu meningkatkan sekaligus mempromosikan daerah-daerah yang telah menjadi desa wisata. Seperti saat ini yang telah dilakukan pendampingan adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, kemudian menyusul Bandung dan Banten.

"TOT ini menyeluruh di 32 provinsi yang ada di Indonesia. Tapi beberapa provinsi digabungkan menjadi beberapa kelompok. Hingga menjadi 10 provinsi. Misalnya Jawa Timur dan Jawa Tengah itu digabung jadi satu, kemudian di wilayah lainnya pun sama," katanya.

Ia juga mengatakan, jika potensi wisata di Banten ini sangatlah besar. Hanya saja pengemasan dan promosinya masih belum optimal. "Sangat besar sebenarnya, tapi memang masih belum optimal. Semoga dengan adanya kegiatan ini, bisa lebih meningkatkan wisata di Banten," ucapnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x