Network
KABAR BANTEN - Sebagai umat Islam tentu kita yakin dan percaya bahwa semua makhluk yang ada di muka bumi ini telah Allah siapkan rezekinya.
Namun setiap orang tentu berbeda-beda dalam memperoleh rezeki ada yang dengan cara bertani, berdagang, dan bekerja di pabrik dan sebagainya, namun sejatinya rezeki tetap pmberian dari Allah.
Terkait rezeki ada kisah yang menarik antara guru dan murid (Imam Malik dan Imam Syafi'i) yang berbeda pendapat terkait rezeki, berikut kisahnya sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui laman Instagram @qolbu_muslim.
Baca Juga: Kisah Harga Ikan Arwana yang Akan Mengubah Cara Pandang Kita Tentang Hidup
Imam Malik adalah guru dari Imam Syafi'i, pada suatu kesempatan di dalam sebuah majlis menyampaikan: "sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan bertawakal yang benar kepada Allah niscaya Allah Allah akan memberikan rezeki, lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus yang lainnya".
Sementara Imam Syafi'i (sang murid) berpendapat lain dan dia berargumen:" seandainya burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki, berarti rezeki tetap harus dicari dan tentu ada sebab-sebab datangnya rezeki".
Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya masing-masing, namun kedatipun Imam Syafi'i berbeda pendapat dengan Imam Malik namun dia tetap menghormati pendapat guru itu.
Namun Imam Syafi'i juga kukuh dengan pendatnya dan dia merasa pendapatnyalah yang benar.
Maka Iman Syafi'i pun ingin membuktikan pada guru nya bahwa pendapat dia benar gurunya lah yang keliru.
