Penting! Orang Tua Harus Perhatikan Perkembangan Otak Anak, Berikut Cara Stimulasi agar Anak Pintar Sejak Dini

- 30 September 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi terkait cara atau langkah stimulasi pada bayi anak sejak dini untuk perkembangan kecerdasan otak anak.
Ilustrasi terkait cara atau langkah stimulasi pada bayi anak sejak dini untuk perkembangan kecerdasan otak anak. /Tangkapan layar /YouTube Gue Sehat

KABAR BANTEN - Setiap Orang tua pasti menginginkan bayinya tumbuh dengan sehat dan pintar. Dan faktor genetik atau keturunan bukan satu satunya penentu kecerdasan otak anak.

Kecerdasan anak ditentukan oleh perkembangan otak anak sejak didalam kandungan hingga berusia dua tahun, dan ini dikenal juga dengan periode emas anak pada seribu hari pertama kehidupannya.

Selama periode ini otak anak akan berkembang optimal bahkan sampai 80% dari kapasitas kecerdasan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, sampai anak usia dua tahun, orang tua harus memperhatikan perkembangan otak anak agar berkembang optimal dan si kecil akan jadi anak cerdas dan pintar.

Sebagai informasi bahwa bayi baru lahir, setidaknya memilki 100 milyar neuron, namun belum saling terhubung.

Sedangkan syarat otak yang cerdas adalah neuron neuron tersebut harus saling tersambung atau terhubung. Bagaimana caranya?

Nah salah satu caranya adalah, orang tua harus sering menstimulasi perkembangan otak bayi atau anak, di 100 hari pertama kehidupannya.

Dilansir Kaba Banten dari kanal youtube Gue Sehat, bahwa penting bagi orang tua untuk memberikan atau menstimulasi perkembangan otak anak pada periode masa emas anak, yaitu sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun.

Berikut langkah yang harus dilakukan orang tua untuk menstimulasi perkembangan otak anak:

1. Berikan nutrisi yang terbaik, yang mengandung semua zat gizi penting. Diantaranya adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, terutama protein hewani, lemak, vitamin dan juga mineral.

2. Sering sering memberikan stimulasi yang tepat.
Penting bagi orang rang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat pada anak.

Berikut contoh stimulasi yang tepat yang bisa dilakukan orang tua, untuk anak yang baru lahir:

1) Kontak mata
Dengan melakukan kontak mata, bayi akan mengenali wajah ibu dan ayahnya.

Pada saat bayi melihat atau menatap wajah orangtuanya, sebenarnya bayi tersebut sedang membangun daya ingatnya.

2) Menjulurkan lidah.
Sebuah penelitian menunjukkan kalau bayi bisa mengikuti gerakan dengan wajah sederhana seperti menjulurkan lidah.

Orang tua harus tahu bahwa menjulurkan lidah ini merupakan tanda awal kemampuannya dalam memecahkan masalah.

3) Menatap cermin
Biarkan bayi menatap dirinya sendiri di cermin. Pada awalnya mungkin bayi akan mengira sedang melihat bayi lucu yang lain. Tetapi kemudian bayi akan merasa senang sekali, dan mengajak bermain dengan melambaikan tangannya di cermin.

4) Buat bayi tertawa
Tertawa ternyata dapat merangsang neuron otak anak menjadi cerdas.

Orang tua dapat melakukan hal ini untuk membuat si kecil tertawa, contohnya seperti dengan menggelitiki kakinya, dan cara ini juga menjadi langkah awal untuk mengembangkan selera humor anak.

5) Menyanyikan lagu untuk anak.
Orang tua bisa menyanyikan lagu apa saja dan bisa juga dengan lantunan sholawat ataupun bacaan Al-quran.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mempelajari ritme musik sangat berkaitan dengan kemampuan matematika anak. Dan tentunya hal ini akan bermanfaat untuk perkembangan kecerdasan otak anak.

6) Ajak anak bermain Ciluk Baa.
Permainan Ciluk Baa ini adalah permainan petak umpet sederhana untuk anak atau bayi.

Bermain petak umpet atau Ciluk Baa ini masih cukup efektif menstimulasi kecerdasan otak anak dan bisa membuat bayi senang dan tertawa.

Selain itu, permainan Ciluk Baa ini dapat melatih bayi belajar bahwa objek yang hilang akan kembali lagi. Dan ini merupakan pelajaran awal agar bayi tidak mengalami steresion aksi.

Demikianlah tips yang bisa dilakukan orang tua untuk menstimulasi kecerdasan otak anak, dan jangan lupa untuk selalu mengamati perkembangan anak.

Apabila anak tidak merespon interaksi dari ayah bunda, misalnya tidak bisa melakukan kontak mata, tidak menangis, dan tidak juga tertawa, maka sebaiknya orang tua membawanya ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Orang tua perlu juga melakukan konsultasi dengan dokter terkait stimulasi yang akan diberikan sesuai usia bayi atau anak tersebut. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Gue Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah