Network
KABAR BANTEN - Sebanyak 3.285 peserta mendaftar seleksi fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah bekerja sama dengan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.
Program fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka didukung oleh project Madrasah Education Quality Reform (MEQR).
Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki memberikan apresiasi kepada peserta untuk menjadi fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Kepala SMPN 5 Raih Penghargaan Kepala Sekolah Inovatif
Ini menunjukkan kepedulian guru terhadap adanya perubahan kurikulum dan kebijakan.
"Saya senang dan mengapresiasi antusias kepala madrasah, guru, pengawas, widyaiswara, dosen, pemerhati pendidikan yang ikut mendaftar menjadi fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka," kata Mastuki dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman kemenag.go.id.
Ia mengatakan, seleksi ini dimaksudkan untuk menambah fasilitator Kurikulum Merdeka yang jumlahnya sangat sedikit yakni jumlahnya baru ada 150 orang fasilitator Kurikulum Merdeka.
"Ini sangat sedikit karena jumlah guru dan pengawas yang harus dilatih ratusan ribu, diharapkan dengan penambahan fasilitator guru dapar memahami Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikan di satuan kerjanya masing-masing," ujarnya.
Ketua komponen tiga porgram MEQR Anis Masykhur menuturkan, peserta seleksi fasilitor memiliki latar belakang yang beragam, sebagian dari peserta merupakan kepala madrasah, pengawas, dosen, guru, widyaiswara, dan juga pemerhati pendidikan.
"Ini menguntungkan bagi guru yang nanti akan menerima manfaat dalam pembelajaran, karena akan menambah khazanah keilmuan dari beragam fasilitator," tuturnya.
