Kecelakaan Sriwijaya Air, 11 Warga Banten Diduga Jadi Korban, Ini Identitasnya

10 Januari 2021, 21:02 WIB
Penemuan puing Sriwijaya Air SJ 182. /Pikiran Rakyat/Aldiro Syahrian Lubis

KABAR BANTEN – Sebanyak 11 warga Banten diduga menjadi korban kecelakaan pesawat komersial Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.

Sebelas warga Banten yang diduga menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 diketahui berdasarkan data  manifest yang diterima wartawan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Banten.

Mereka adalah Arneta Fauzia perempuan asal Serang, Fao Nuntius Zai asal Serang, Zurisya Zuar Zai perempuan asal Serang, Umbu Kristin Zai perempuan asal Serang, Xcu Fa Grislend Gloria Natalies perempuan asal Tangerang, Rahmania Ekananda perempuan asal Tangerang Selatan, Iuskandar laki-laki asal Tangerang, Nelly perempuan asal Tangerang, dan Rusni yang tidak disebutkan asal kabupaten/kotanya. Hanya disebutkan bahwa Rusni berasal dari Banten.

Baca Juga : Kapten Afwan, Sosok Tidak Pernah Rewel Walaupun Pesawat Ada Rusak

Kemudian dua orang lagi merupakan crew perawat, keduanya adalah Dhika (INST) (SFA) asal Tangerang yang tidak sebutkan jenis kelaminnya dan Mia Tresetyani (FA) yang merupakan perempuan asal Tangerang.

Sekretaris Dishub Banten Herdi Jauhari mengatakan, sampai Ahad  10 Januari 2021 pihaknya belum mendapatkan informasi lengkap dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) korban warga Banten yang diduga menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Pihaknya baru mendapatkan data asal penumpang.

“Hanya data asal penumpang itu (manifest penumpang asal Banten),” katanya, Ahad  10 Januari 2021.

Dishub Banten tidak menerjunkan personel untuk ikut mencari korban kecelakaan pesawat tersebut. Pencarian korban dilakukan oleh Basarnas, Polisi dan TNI.

“Basarnas, TNI dan polisi yang utama,” ucapnya.

Baca Juga : Bupati Serang Doakan Penumpang dan Kru Sriwijaya Air

Pihak keluarga yang ingin mencari informasi tentang kondisi korban dapat mendatangi crisis center di Bandara Soekarno Hatta atau di Bandara Supadio di Pontianak.

“Sehubungan banyak korban yang tidak utuh, maka orang tua/saudara kandungnya diminta datang ke Crisis Center di Bandara Soetta atau di Bandara Supadio (Pontianak) untuk test DNA,” ucapnya.

Humas Basarnas Banten Sito Warsito mengatakan, pihaknya ikut mencari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Jumlah yang diterjunkan 1 tim sejumlah 5 orang menggunakan RIB 10,5 meter.

Namun demikian, pihaknya belum mengonfirmasi tentang warga Banten yang diduga menjadi korban kecelakaan.

“Itu (warga Banten diduga jadi korban kecelakaan) belum dapat saya konfirmasi. Soalnya belum didentifikasi terkait penemuan (pencarian) tadi (kemarin),” katanya.

Baca Juga : Basarnas Banten Kirim 5 Personel dalam Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Dalam pencarian pihaknya menemukan puing-puing pesawat dan dan potongan tubuh manusia. Pencarian sempat dihentikan sementara pada Ahad (10/1/2021) sore dan dilanjutkan Senin (11/1/2021).

“Apabila ada tanda-tanda korban kita beraksi lagi untuk malam ini (Ahad, 10/1/2021),” katanya.

Seluruh temuan dalam pencarian dibawa ke JICT Tanjung Priuk untuk diidentifikasi oleh tim. Pencarian menemui kendala lantaran korban belum nampak ke permukaan. Sehingga tim harus dilakukan penyelaman. ***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler