Kasihan! Tidak Punya Hp, Anak Difabel Terpaksa Ujian Sekolah Sendirian

22 Maret 2021, 14:10 WIB
Raffi Ramadhan, siswa kelas 6 SD di SKh Negeri 01 Lebak mengikuti ujian sekolah secara tatap muka karena tak mempunyai Hp, Senin, 22 Maret 2021. /Purnama Irawan


KABAR BANTEN - Sebanyak 18 siswa sekolah khusus atau SKh Negeri 1 Kabupaten Lebak di Komplek Pendidikan, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak melaksanakan ujian sekolah atau US tahun 2021.

Peserta ujian sekolah itu terdiri dari siswa SD sebanyak lima orang, SMP sebanyak 11 orang, dan SMA sebanyak dua orang.

Ujian sekolah merupakan pengganti ujian nasional sebagai persyaratan kelulusan siswa sehingga wajib diikuti.

Baca Juga: Diskon Hingga 90 Persen PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Namun karena kondisi Covid-19 pelaksanaan ujian sekolah dilakukan secara virtual dan ada yang tatap muka ketika memang siswa tidak memiliki handphone (Hp).

"Ujian sekolah, SKh Negeri 01 Lebak berjalan baik, kita memakai metode virtual, tetapi sistemnya pengawas ujian di sekolah dan siswa tetap di rumah dan siswa memakai baju seragam sekolah dan  begitupun, pengawas memakai baju resmi kedinasan di hari tersebut," kata Wakasek Kurikulum SKh Negeri 01 Iyus Hermansyah kepada Kabar Banten, Senin, 22 Maret 2021.

Pelaksanaan ujian sekolah, virtual dilaksanakan oleh siswa yang mempunyai Handphone. Sedangkan bagi yang tidak, diperbolehkan ke sekolah.

Baca Juga: 'Smartcard TASPEN' Diluncurkan, Begini Fungsinya

"Bagi siswa tidak memiliki Hp atau alat telekominkasi itu kami perbolehkan untuk datang ke sekolah melakukan ujian secara tatap muka secara langsung. Kebetulan di sekolah kami ada satu orang siswa yang tidak memiliki hp, Namanya Raffi Ramadhan, siswa Kelas 6," katanya.

Ia menjelaskan, kalau Raffi merupakan anak tuna grahita. Ia melakukan ujian dengan cara tatap muka.

"Belajar tatap muka dilakukan karena memang Raffi tak punya Hp atau alat komunikasi. Sehingga dari 18 siswa ujian sekolah hanya Raffi yang belum memiliki Hp karena keterbatasan ekonomi," katanya.

Baca Juga: Kiai di Jatim Bahas dan Nyatakan Vaksin AstraZeneca Begini, Ketua MUI Ungkap Pertemuan dengan Jokowi

Tidak dimilikinya Hp, pihak sekolah mengambil kebijakan dengan  mengundangnya ke sekolah.

"Kita panggil ke sekolah dan melakukan ujian sekolah dengan melaksanakan Protokol Kesehatan," katanya.

Lebih lanjut, Iyus mengatakan, peserta totalnya sebanyak 18 sekolah. Siswa SD, sebanyak lima orang,  siswa SMP sebanyak ada 11 orang dan SMA dua orang.

Baca Juga: Dukung Pendidikan Pelajar, Judo Sandro Academy Harapkan Hal Ini Dilakukan

"Kepada 17 siswa kami laksanakan secara virtual. Di mana pelaksanana virtual untuk pengawasnya hadir di sekolah sementara siswa di rumah.

"Untuk pengawas saat virtual gunakan tablet bantuan pemerintah yang terbagi dalam lima ruangan. Soal - soal ujian sekolah disesuaikan dengan hasil pembelajaran daring beberapa semester ke belakang," katanya.

Ia berharap, siswa dapat mengikuti ujian dengan baik. "Ujian sekolah virtual dan tatap muka berjalan lancar. Semoga ujian ini dapat bisa meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan anak di sekolah," katanya.

Baca Juga: Malaysia Pecah Telur di All England 2021 Kala Indonesia Dipaksa Mundur, Lee Vs Axelsen Disebut Duel Titanic

Wakasek Sarana dan Prasarana SKh Negeri 01 Lebak Ikbal menambahkan, satu orang siswa terpaksa melaksanakan secara tatap muka karena memang keterbatasan dari ekonomi keluarganya.

"Kita juga sangat prihatin dan itu ada anggaran BOS tapi kan gak bolehin buat beli Hp. Ada juga wacana iuran, nanti dapat menimbulkan kecemburuan sosial, jadi memang dalam posisi serba salah tapi yang jelas anak kami layani dengan sebaik - baiknya," kata Ikbal.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler