KABAR BANTEN- Pencak Silat, kata tersebut langsung mengingatkan dalam benak kita tentang seorang manusia berpakaian hitam- hitam serta mengenakan alat berupa golok, keris atau tombak siap untuk memeragakan jurus-jurusnya.
Pencak Silat, merupakan seni bela diri tradisional yang merupakan ciri budaya lokal. Dimana silat itu sendiri memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerah.
Pencak Silat, merupakan salah satu seni dengan berbagai bidang. Misalnya bidang prestasi yang sering digelar untuk kejuaraan olahraga prestasi, maupun pertunjukan pentas seni.
Baca Juga: 6 Tips Menggali dan Mengembangkan Potensi Anak Melalui Seni
Pertunjukan silat seni adalah silat bandrong yang kental akan budaya lokal yang tumbuh dan berkembang di Kota Cilegon.
Sebagai seni tradisional warisan leluhur Banten yang ada pada masa Kesultanan Hasanuddin. Pencak Silat mempunyai peranan penting bagi masyarakat Banten dalam mempertahankan wilayahnya.
Pencak Silat Bandrong, yang berkembang di kalangan masyarakat Cilegon tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi seni, melainkan juga aktualisasi dan religiusitas masyarakat, baik terhadap Tuhan maupun para leluhur Banten melalui gerakan-gerakan silat yang identik dengan sifat pejuang.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mempunyai tanggung jawab moral dalam melestarikan salah satu seni tradisional yang dimiliki oleh Kota Cilegon.
Melalui kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah, Disparbud menggelar kegiatan pencak silat yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2021, yang bertempat di Griye Budaye Linkungan Penauan Kelurahan Kubang Sari Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbud Kota Cilegon, Tini Suswatini mengatakan, Pekan Kebudayaan Daerah yang menampilkan pencak silat ini, merupakan sebuah kegiatan yang mengangkat kearifan budaya lokal.
“Pencak Silat ini merupakan budaya lokal maupun nasional. Kami kemas dengan spesial yang bertujuan, untuk melestarikan kebudayan kearifan lokal,” kata Tini Suswatini.
Baca Juga: Perkembangan Seni Patingtung, Bermula Iringi Sabung Ayam Sultan, Kode Warga Berkumpul
Selain itu, ujar dia, juga memperkenalkan kepada dunia, bahwa keragaman budaya nusantara merupakan salah satu harta tak ternilai yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca Juga: Tes Psikologi: 6 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Seni Bela Diri yang Cocok Buat Kamu
Selain Pencak Silat, kata Tini Suswatini, ada pula pertunjukan debus dan patingtung yang tidak dapat di pisahkan sebagai warisan yang tumbuh di masyarakat secara turun temurun dan harus dijaga.
“Hal ini penting dilakukan agar masyarakat, khususnya generasi muda termotivasi dan memiliki pemahaman yang baik dan terlibat aktif dalam melakukan proses internalisasi nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari,”tuturnya.***