Kepala BKKBN Banten Sarankan Calon Pengantin Ikuti Elsimil, Pemeriksaan Kesehatan untuk Cegah Stunting

9 Maret 2023, 22:41 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Banten Rusman Efendi (kanan) didampingi Sekretaris BKKBN Banten Yuda Ganda Putra menyampaikan bahwa pihaknya menyarankan calon pengantin sebelum menikah mengikuti elsimil pemeriksaan kesehatan untuk cegah stunting. /Kabar Banten/Kasiridho

 

KABAR BANTEN - Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Ir Rusman Efendi mengatakan, BKKBN telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan stunting salah satunya melalui program elsimil (elektronik siap nikah siap hamil) dalam upaya pencegahan stunting sejak dini.

 

Melalui elsimil tersebut, BKKBN berupaya agar calon pengantin yang akan menikah sudah dalam keadaan siap dalam pernikahan baik kesehatan hingga.

"Program elsimil ini dilakukan 3 bulan sebelum calon pengantin melangsungkan pernikahan dengan memeriksakan kesehatannya sehingga kesehatan calon pengantin dalam keadaan baik, tidak kurang darah hingga tidak kurang gizi. Sehingga pada saat hamil dan memiliki anak, mereka memiliki anak yang sehat," ujar Rusman Efendi.

Rusman Efendi berharap calon pengantin yang ingin menikah agar mengikuti program elsimil 3 bulan sebelum pernikahan.

"Untuk calon pengantin yang ingin menikah, kita harapkan 3 bulan sebelum pernikahan mengikuti atau melaksanakan program elsimil sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu," ujar Rusman Efendi.

Sebelumnya, BKKBN mengeluarkan aplikasi elsimil (Elektronik Siap Nikah Siap Hamil) yang merupakan salah satu syarat calon pengantin sebelum melaksanakan pernikahan, hal tersebut bukan menghambat pernikahan namun ditujukan untuk pemeriksaan kesehatan sebagai upaya mencegah stunting.

Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, dalam elsimil tersebut pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin perempuan hanya meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan kadar haemoglobin (Hb). 

“Sangat sederhana, pemeriksaannya bisa di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, klinik swasta, dokter atau bidan praktek swasta,” kata Hasto Wardoyo.

Menurut Hasto Wardoyo, hasil pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui risiko kehamilan dan kelahiran bayi stunting.

Ia menegaskan, BKKBN tidak melarang untuk menikahkan pasangan calon pengantin yang pemeriksaan kesehatan sederhana itu menunjukan hasil tidak normal atau belum ideal untuk hamil.

“Kebijakan untuk melangsungkan akad pernikahan itu sepenuhnya kewenangan dari Kementerian Agama dan jajarannya,” ujar Hasto Wardoyo seperti dikutip Kabar Banten dari laman bkkbn.go.id, Kamis 9 Maret 2023.

Seperti diketahui, elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) merupakan aplikasi yang dikembangkan BKKBN yang ditujukan untuk pasangan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan.

Tiga (3) bulan sebelum waktu pernikahan, pasangan calon pengantin terlebih dahulu mengunduh dan registrasi di aplikasi elsimil.

Aplikasi elsimil yang dikembangkan oleh BKKBN ini bertujuan untuk deteksi dini kesehatan pasangan calon pengantin dan untuk mitigasi risiko melahirkan bayi stunting.

Data kuesioner yang dimasukkan pasangan calon pengantin dalam aplikasi elsimil adalah usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas. lingkar perut, dan kadar hemoglobin (Hb).

Sertifikat dari scoring otomatis data kuesioner di apilkasi Elsimil diberikan pada saat pernikahan. 

Jika Sertifikat Elsimil hasilnya dinyatakan BERISIKO (Merah), pernikahan tetap boleh dilangsungkan namun Tim Pendamping Keluarga (TPK) akan merekomendasi untuk MENUNDA KEHAMILAN.

Selanjutnya TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan serta memonitor status gizi sang istri sampai kondisinya membaik dan menjadi IDEAL untuk hamil. 

Selain sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil berfungsi sebagai media edukasi kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta pencegahan kanker. 

Pernyataan terkait elsimil

 

Berikut 4 pernyataan Kepala BKKBN  Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) terkait aplikasi elsimil (Elektronik Siap Nikah Siap Hamil):

1. Pemeriksaan Kesehatan bagi calon ibu (calon pengantin perempuan) sangat penting untuk mengetahui apakah mempunyai risiko kehamilan dan kelahiran anak stunting. Pemeriksaan ini sifatnya sederhana minimal hanya berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan kadar haemoglobin (Hb). Hal ini sangat memungkinkan dilakukan pemeriksaan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, atau klinik-klinik swasta dan atau dokter/bidan praktek swasta.

2. Pengisian Elsimil (memasukkan data hasil pemeriksaan) sangat diperlukan bagi pasangan yang bersangkutan dalam rangka mencegah kejadian stunting pada anak yang akan dilahirkan.

3. BKKBN tidak melarang untuk dinikahkan bagi mereka yang hasil pemeriksaannya tidak normal. Begitu juga bagi catin yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana (belum mengisi Elsimil) maka kebijakan sepenuhnya diserahkan kepada jajaran Kementerian Agama setempat.

4. Pernyataan di atas bermaksud untuk meluruskan informasi-informasi yang sudah beredar sebelumnya dan diharapkan untuk menunjang sukses percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Demikian penjelasan terkait aplikasi elsimil yang disarankan untuk diikuti calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan sebagai upaya pencegahan stunting.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: bkkbn.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler