Hampir 90 Persen Sekolah Dasar di Kota Serang Rusak

5 Mei 2023, 12:30 WIB
Kondisi ruang kelas di SDN Sindangraksa, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Banten yang nyaris ambrol. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang mencatat, hampir 90 persen sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Serang dalam kondisi rusak.

 

Tersebar di enam kecamatan, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Kasemen, Walantaka, Curug, dan Kecamatan Serang, salah satunya di SDN 16 Kota Serang.

Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan dan Sarana Prasarana Bidang SD pada Dindikbud Kota Serang Agus Yayan Eri Sopyan mengatakan, secara keseluruhan jumlah sekolah di wilayah Kota Serang yang dalam kondisi rusak sekitar 85 hingga 90 persen.

Baca Juga: Dindikbud Kota Serang Anggarkan Rp336 Juta Untuk Renovasi SDN Sindangraksa yang Nyaris Roboh

Rata-rata, bangunan sekolah yang rusak merupakan sekolah dasar atau SD, sedangkan tingkat SMP hanya beberapa.

"Jumlah sekolah yang rusak sekitar 85 hingga 90 persen rusak semua. Makanya kami mengajukan juga dari dana alokasi khusus (DAK) untuk membantu pembangunan atau renovasi sekolah rusak," katanya, Kamis 4 Mei 2023.

Dia menjelaskan, sebagian sekolah dasar di Kota Serang juga kekurangan ruang kelas, karena jumlah rombongan belajar (Rombel) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Selain itu, Kota Serang juga tidak memiliki lahan yang cukup untuk menambah ruang kelas guna memenuhi rombel, sehingga harus disiasati dengan membuat bangunan kelas menjadi dua lantai.

"Hanya saja rombelnya kurang dan di Kota Serang lahannya tidak tersedia, jadi harus revit atau ditingkatkan membangun lantai dua. Makanya kami coba tempuh ke pusat, kalau tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan untuk rehab atau dibangun menjadi dua lantai," ujarnya.

Dari enam kecamatan, dikatakan dia, yang paling banyak berada di wilayah Kecamatan Walantaka, salah satunya SDN Sindangraksa di Kelurahan Teritih.

Kemudian, di Kecamatan Kasemen dan Curug, terdapat sejumlah sekolah SD dengan kondisi rusak, dengan kategori ringan hingga berat.

"Di kecamatan serang juga ada, tapi yang paling rusak itu dua sekolah, salah satunya SDN Serang 16 sudah parah. Tapi, dari dindik berencana akan dimerger dengan sekolah terdekat, karena di wilayah tersebut terdapat tiga sekolah, maka SDN 16 rencananya akan dimerger," tuturnya.

Namun demikian, kata Agus, tahun ini terdapat lima sekolah yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat sesuai data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) melalui bantuan dana alokasi khusus (DAK).

Sedangkan sekolah lainnya akan menyusul, setelah mendaftar pada sistem milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Baca Juga: Pria Indonesia Urutan ke-115 Rata-rata Tinggi Badan Dunia, Belanda Paling Jangkung

"Tahun ini dari pusat hanya lima sekolah yang mendapat bantuan dari DAK, karena diambil dari Dapodik. Jadi pihak sekolah menginput melalui aplikasi atau sistem. Kuncinya, apabila sekolah mengajukan pasti akan dibantu," ucapnya.

Tahun ini, dia mengaku, Kota Serang hanya mendapatkan bantuan sebesar Rp2 miliar lebih, jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp6 miliar.

"DAK ada jatahnya, tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu itu Rp6 miliar lebih, tahun ini hanya Rp2 miliar lebih, karena banyak sekolah tidak mengajukan," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler