Libur Natal Pengunjung Anyer Cinangka 137 Ribu, Desa Wisata Masih Sepi, Kadisporapar: Butuh Wahana Permainan

29 Desember 2023, 11:58 WIB
Salah satu wahana di Desa Wisata Kacida Cibuntu di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Pengunjung wisata Anyer Cinangka Kabupaten Serang saat libur Natal 2023 membludak.

Para pengunjung yang datang ke wisata Anyer Cinangka Kabupaten Serang saat libur Natal 2023 berasal dari berbagai daerah.

Akan tetapi kondisi ramainya Anyer Cinangka Kabupaten Serang berbanding terbalik dengan pengunjung di desa wisata yang masih sepi.

Baca Juga: Puluhan Desa di Kabupaten Serang Tanpa Kades, Camat Diminta Segera Lantik Pj

Berdasarkan data Disporapar jumlah pengunjung di Anyer Cinangka pada 23 Desember ada 3.303 orang, pengunjung obyek wisata 17.430, rumah makan 970.

Tanggal 24 Desember hotel 3.602 orang, obyek wisata 49.473, rumah makan 2.160.

Tanggal 25 Desember pengunjung hotel 4.080 orang, obyek wisata 29.929 orang dan rumah makan 1.695 orang.

Total pengunjung hingga 26 Desember sebanyak 137.002 orang.

Sedangkan untuk desa wisata diantaranya di Cikolelet 123 orang, Curug goong 85 orang dan Kubang Baros 80 orang.

Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwisatya Prasadya mengatakan pengunjung ke desa wisata diakui dia masih sepi.

Pada libur natal lalu, hanya ada sekitar 3 ribu pengunjung yang datang ke desa wisata dan destinasi wisata lain di Kabupaten Serang.

Menurut dia sepinya kunjungan ke desa wisata karena masih harus ada pengembangan lagi disana dan banyak yang harus dibenahi.

Menurut dia agar banyak pengunjung harus ada sarana permainan anak, seperti kolam renang dan lainnya.

Baca Juga: Rumah Sakit Hewan Provinsi Banten Resmi Beroperasi, Ditarget Jadi Penyumbang PAD

"Itu yang kurang, mau kolam atau apa," ujarnya kepada Kabar Banten, Kamis 28 Desember 2023.

Jika dilihat kata dia yang sudah mulai ramai pengunjung nya di Desa Wisata Bumi Tirtayasa. Sebab disana sudah ada kolam renang dan ada banyak wahana.

"Mungkin itu yang perlu dipikirkan kedepannya pembinaan termasuk di Kacida cibuntu saya juga monitor. Kedepan katanya Kacida Cibuntu mau garap kolam renang itu salah satu sarana untuk menarik pengunjung khususnya anak anak. Masih kurang wahananya, butuh support dari berbagai pihak," ucapnya.

Sementara untuk Curug Goong dan Cikolelet saat ini juga sudah mulai ada pengunjungnya termasuk dari komunitas.

Tentunya pihaknya mengaku tidak bosa untuk menggencarkan konektivitas melalui kerja sama dengan PHRI dan ASITA yang telah dijalin saat ini.

"Kita cari terobosan kira kira punya solusi apa supaya nanti benar benar bisa jalan konektivitasnya," katanya.

Anas juga mengatakan jika desa wisata butuh adanya investor melalui perjanjian kerjasama dengan desa.

"Itu kayanya sangat butuh karena lumayan kalau kita lihat pengembangan desa wisata butuh anggaran cukup lumayan juga untuk membuat wahana permainan menarik," ucapnya.

Walau sebenarnya kata dia tidak semua desa wisata perlu penambahan wahana, sebab ada desa wisata yang basisnya kebudayaan.

Seperti Cikolelet agar sisi budayanya perlu terus dikembangkan.

Sementara untuk Kubang Baros Ekraft nya perlu terus didorong.

"Jadi kita lakukan evaluasi di 2024 insyaAllah," katanya.

Tujuan dari evaluasi tersebut untuk melihat kendala apa yang ada di desa wisata, dan apa yang perlu diberi dukungan.

Kemudian bagaimana bentuk kerjasama dengan pihak lain agar ada perkembangan.

"Pengembangannya memang gak bisa secepat kilat karena perlu ada pengorbanan, perencanaan yang matang dari kita perlu adanya pembinaan intens dan tidak bosan dari desa mereka perlu punya jiwa tidak patah semangat, pantang menyerah," ucapnya.

Disinggung terkait dampak konektivitas desa wisata dengan Anyer Cinangka menurut dia saat ini sudah terlihat.

Seperti dari Kacida Cibuntu yang sudah ada wisatawan.

"Kemarin juga pas proses (kerjasama) sudah ada yang berkunjung setelah dari Anyer ke Cikolelet," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler