Harganas ke-31 Provinsi Banten: Kolaborasi Bergerak ke BKB-Posyandu Demi Terwujudnya Keluarga Berkualitas

23 Juni 2024, 21:36 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian hingga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi saat menghadiri kegiatan peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Banten tahun 2024 di Kota Cilegon. /Dokumen BKKBN Banten

KABAR BANTEN - Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-31 tingkat Provinsi Banten dengan tema "Semesta Berkolaborasi Bergerak ke BKB-Posyandu Turunkan Stunting demi terwujudnya Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas" memperlihatkan aksi nyata Provinsi Banten Khususnya Kota Cilegon untuk serius melayani masyarakat melalui upaya penurunan stunting.

Hal ini dilakukan agar terwujudnya Indonesia menjadi negara maju, berdaulat, adil, sejahtera serta berkontribusi positif terhadap dunia. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan aksi nyata kebersamaan seluruh elemen masyarakat termasuk para pejabat yang dimotori Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian melakukan aksi gerakan kembali makan di meja makan bersama Keluarga Beresiko Stunting.

Dalam aksi tersebut, terdapat puluhan Keluarga Beresiko Stunting dan anak-anak stunting menyantap makanan siang bergizi tinggi dalam satu meja bersama para pejabat pemangu kebijakan.

Selain untuk memberikan motivasi kepada Keluarga Beresiko Stunting dan anak-anak stunting, gerakan kembali ke meja makan juga dimaksudkan untuk penguatan pelembagaan, konsep pelembagaan hingga 4 konsep berkeluarga yaitu Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berbagi dan Keluarga Berdaya.

Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Yuda Ganda Putra menyampaikan bahwa hal tersebut perlu dilakukan mengingat keluarga memiliki posisi dan peran yang sangat strategis terutama dalam mempersiapkan generasi-generasi yang berkualitas, kompeten serta berkarakter yang siap menjadi agen-agen pembangunan.

"Proses mencetak generasi ini dapat dimulai dari keluarga, sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang dan penanaman nilai-nilai moral serta kepribadian," ucapnya.

Yuda mengungkapkan, keluarga menjadi tempat belajar bagi anak-anak untuk mengenal dirinya sebagai makhluk sosial dan di sinilah kemudian terjadi transfer pengetahuan dan perilaku orang tua kepada anak yang harus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan asah, asih dan asuh sang anak sesuai dengan potensi yang dimiliki.

"Dengan kegiatan Harganas tahun 2024 ini menjadi tonggak berdirinya kembali keluarga yang berkualitas sebagai kekuatan bangsa dan negara untuk terwujudnya Indonesia Emas," ucapnya.

Intervensi Serentak

Masalah stunting masih menjadi tantangan yang dihadapi dimana penyebab utamanya adalah karena masih rendahnya pemahanan keluarga terutama para orang tua dalam memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anaknya yang masih balita.

Hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama (kronis), sehingga anak tumbuh lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi didalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir.

Permasalahan yang menjadi kekhawatiran utama bukan terletak pada ukuran tinggi badan, akan tetapi justru yang mendapat perhatian utama adalah efek yang ditimbulkan dari kasus stunting karena gizi buruk yang terjadi pada balita ini dalam jangka waktu panjang akan sulit untuk diperbaiki seperti terjadi gangguan kognitif yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan rentan terhadap penyakit, serta berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) disaat dewasa.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2023, angka prevalensi stunting Banten mencapai 24% berada diatas rata-rata nasional 21,5%.

Untuk itu, berdasarkan arahan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Maruf Amin, perlu dilakukan pengkajian ulang hasil SKI 2023 melalui pengukuran dan penimbangan ulang melalui Bulan Penimbangan dan Pengukuran di Posyandu pada bulan Juni 2024 yang hasilnya akan dilaporkan melalui EPPGBM dalam rangkaian kegiatan Intervensi Serentak 10 Pasti.

Pada momentum Harganas 2024 tingkat Provinsi Banten yang digelar di Kota Cilegon, Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Helldy Agustian mendorong hal tersebut dilakukan dan posyandu di 8 kecamatan di Kota Cilegon melakukan gelaran Posyandu yang menghadirkan Catin, Ibu Hamil dan Balita, dan secara langsung dilaporkan melalui saluran virtual yang dihadiri peserta Harganas.

Berdasarkan laporan EPPGBM: https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ppgbm/index.php/Dashboard/stunting, pada tanggal 23 Juni 2024 Provinsi Banten telah mencapai 92,64% (772,268/833,629) balita yang sudah diukur.

Dengan demikian peringatan Harganas tingkat Provinsi Banten tahun 2024 dapat memberikan dorongan bagi tercapainya pelaksanaan Intervensi Serentak 10 PASTI demi terlayaninya masyarakat secara menyeluruh.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler