Banyak Disoroti, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Kota Serang Anjlok

26 Juni 2024, 13:30 WIB
Info grafis IPLM di wilayah Provinsi Banten beserta kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian kategori rendah. /Tangkapan layar/Laman Resmi Perpusnas

KABAR BANTEN - Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kota Serang anjlok, dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Banten.

Berdasarkan laporan akhir kajian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2023 yang menujukkan persentase

Dikutip dari laman resmi Perpusnas www.perpusnas.go.id, pencapaian nilai IPLM Provinsi Banten sebesar 52,50 dan masuk dalam kategori Sedang.

Baca Juga: Harbukfes 2024 di Untirta, Tumbuhkan Budaya Literasi di Kalangan Mahasiswa

Kemudian, untuk kabupaten dan kota dengan pencapaian IPLM tertinggi yaitu Kota Cilegon sebesar 58,16, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 54,69, dan Kota Tangerang 54,25.

Sedangkan tiga kabupaten dan kota dengan pencapaian IPLM terendah berada di Kabupaten Tangerang sebesar 49,93, kemudian Kabupaten Serang 47,83, dan terakhir Kota Serang sebesar 46,76.

Penilaian tersebut dilakukan dari beberapa unsur pembangunan listerasi masyarakat (UPLM), di antaranya pemerataan layanan perpustakaan (UPLM 1), kemudian ketercukupan koleksi perpustakaan (UPLM 2), dan ketercukupan tenaga perpustakaan (UPLM 3), dan tingkat kunjungan masyarakat per hari (UPLM 4).

Dari beberapa aspek yang dinilai tersebut, Kota Serang menduduki peringkat bungsu dibandingkan dengan dua kabupaten lainnya yang masuk dalam kategori terendah.

Duta Baca 2023 Kota Serang Lailatul Maulidiya Rahman menyayangkan terjadinya penurunan IPLM di Kota Serang, khususnya terhadap tingkat kunjungan masyarakat yang berkaitan dengan minat baca.

"Tentunya menyayangkan, karena IPLM tahun 2022 itu penilaiannya cukup tinggi. seharusnya dari dinas perpustakaan bisa melakukan inovasi untuk menarik minat masyarakat," katanya, Selasa (25/6/2024).

Menurut dia, perlu ada beberapa koreksi yang harus dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang untuk kembali meningkatkan IPLM di Kota Serang.

Apalagi, penilaian tersebut merupakan tolok ukur literasi di suatu daerah yang dilakukan oleh Perpusnas.

"Kota Serang minim terhadap tingkat kunjungan masyarakat, dengan nilai 0,0187, dan itu paling kecil dari daerah lainnya," ujarnya.

Dengan adanya penilaian tersebut, kata dia, seharusnya menjadi evaluasi dari DPK Kota Serang untuk mencari solusi dan inovasi melalui berbagai kegiatan yang menyasar ke seluruh lini masyarakat, bukan hanya anak sekolah.

Apalagi, Perpustakaan Kota Serang merupakan gedung baru dan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lokasi serta fasilitas apa saja yang ada di dalamnya.

"Itu menjadi catatan dan evaluasi seharusnya, karena sebenarnya bangunan itu sudah sangat layak, tapi masyarakat banyak yang belum tau. Walaupun memang ada kunjungan rutin dari sekolah-sekolah, padahal bukan hanya sekolah yang bisa diandalkan," tuturnya.

Bahkan hal itupun tak luput dari sorotan Duta Literasi Indonesia Golagong, melalui tulisan di media sosialnya yang menyayangkan literasi di Banten, khususnya Kota Serang sebagai pusat Ibu Kota Provinsi Banten.

Termasuk Kabupaten Tangerang yang mendapatkan nilai terendah dari kabupaten/kota lainnya.

"Jujur, saya malu dan kesal ketika membaca Laporan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2023, Kota Serang dan Kabupaten Tangerang dapat rapor merah. Sebagai Duta Baca Indonesia yang berdomisili di Kota Serang, hanya bisa geleng-geleng kepala," tulisnya dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com.

Sepanjang 2000-2024, apa yang bisa dibanggakan dari Banten? Kota yang penduduknya tidak bahagia. Kota bau sampah. Stadion bola bertaraf internasional yang mubazir. Korupsi sialan. KKN yang parah.

Dalam tulisannya, Golagong juga menyinggung pergantian pejabat pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang.

Tb Urip Henus menggantikan Wahyu Nurjamil menjadi Kepala Dinas Perpustakaan, yang dinilai kurang berkompeten dalam bidang tersebut.

"Ketika Wahyu Nurjamil sebagai Kepala Dinas Perpustakaan Kota Serang diganti Urip Henus, rasa pesimistis muncul," tulis dia.

Baca Juga: Sambut Kolaborasi dengan Pikiran Rakyat, Wabup Tanto: Masyarakat Pandeglang Butuh Literasi Perbankan

"Faktor utama kenapa gairah literasi di daerah tidak berkembang, yaitu di Kepala Dinas Perpustakaan yang tidak kompeten karena mau pensiun atau memang daripada non job mending dibuang saja ke Dinas Perpustakaan," lanjutnya.

Padahal, pada saat peresmian Gedung Perpustakaan Kota Serang yang berada di Jalan Tubagus Suwandi Link Batok Bali Ciracas Kota Serang, dirinya sempat menawarkan diri untuk membantu Kepala DPK Kota Serang apabila mengalami kesulitan.

"Saya hadir menemani Kepala Dinas Perpustakaan Nasional saat meresmikan gedung Perpustakaan Kota Serang di Ciracas pada 2023. Saya sudah menawarkan diri saya kepada Urip, jika butuh bantuan, kontak saya," tulis Golagong.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler