Meski Pandemi Covid-19, Kegiatan Kemanusiaan Tak Boleh Berhenti

13 November 2020, 10:30 WIB
Tangkapan layar Focus Group Discussion (FGD) Kabar Banten dengan tema /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Sejumlah pejuang kemanusiaan yang dijuluki dengan pahlawan masa kini, tanpa henti melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial meski di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut mereka lakukan semata-mata karena terketuknya pintu hati melihat keadaan, dan potensi besar yang dimiliki Provinsi Banten.

Hal itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) Kabar Banten yang dilakukan secara virtual dan disiarkan langsung di Kabar Banten TV Youtube Channel, Kamis, 12 November 2020, pukul 14.00 WIB.

Dengan tema "Pahlawan Masa Kini di Tengah Penanganan Covid-19", FGD menghadirkan Plt Sekretaris Dinsos Banten Budi Darma, Ketua Relawan Kampung M Arif Kirdiat, Pimpinan Yayasan Mengetuk Pintu Langit Aden Sunandar, dan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Mokhlas Pidono. Acara dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar, dengan moderator Frely Rahmawati.

Ketua Relawan Kampung, M. Arif Kirdiat mengatakan, gerakan sosialnya konsen dalam membangun jembatan sebagai akses dalam mempermudah situasi ekonomi dan pendidikan. Dia mengatakan, terdapat banyak ratusan jembatan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang mengalami kerusakan.

"Ada 326 jembatan di Kabupaten Lebak dan sekitar 250 an lebih jembatan di Kabupaten Pandeglang mengalami kerusakan," ujarnya.

Baca Juga : Ombudsman Temui Kapolda Soal Aduan Masyarakat, Ternyata Begini Pelayanan Kepolisian di Banten

Melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat yang jomplang dengan potensi besar yang ada di Banten, Arif Kirdiat sebagai putra daerah merasa risih dan merasa terpanggil agar Banten naik tingkat. Banyak industri bertebaran di Banten, tetapi masyarakatnya tidak terangkat secara ekonomi dan sosial.

"Hal tersebut membuat kami, Relawan Kampung Indonesia yang dibentuk pada tahun 2010, menargetkan untuk membangun 100 jembatan di Banten. Dan alhamdulillah, selama 8 tahun kami sudah melampaui target, dengan membangun 108 jembatan di Banten. Kemudian kami juga mencanangkan membangun 1.000 jembatan untuk negeri," ucapnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang membangun di Busung Kalimantan Timur dan Curug Bandung di Kabupaten Lebak.

"Harapannya, dengan dibangunnya jembatan ini, bisa menghubungkan akses jalan anak sekolah untuk belajar lebih nyaman, tidak basah-basahan. Selain itu, bisa menghubungkan dan menggerakkan roda perekonomian para petani dan nelayan, sehingga mampu menjual hasil tani dan tangkapannya menjadi lebih baik," tuturnya.

Baca Juga : Syekh Nawawi Al Bantani, Berjuang untuk Bangsa Indonesia dari Negeri Hijaz

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono mengatakan, pihaknya dari awal merebaknya Covid-19 hingga sekarang sudah menggelontarkan dana sebanyak Rp3,1 miliar. Dari angka tersebut, sekitar Rp2,2 miliar disalurkan ke fakir miskin, dengan berbagai program.

"Seperti penyemprotan, tempat cuci tangan, pembangunan ekonomi keluarga, dll. Dalam prosesnya dalam membantu masyarakat, pihaknya melibatkan relawan dari mahasiswa, masyarakat, dan lain-lain," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga membangun peternakan dalam jumlah besar untuk edukasi bagi masyarakat. Bukan hanya itu, pihaknya juga mendirikan plasma-plasma yang menjadi ruang untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat.

"Ya dari awal pandemi ini ada 15.000 lebih penerima manfaat ekonomi sosial," katanya.

Baca Juga : Banten Sering Dilanda Bencana, Apa Peran Pusdalops BPBD Banten?

Sementara, Pimpinan Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Aden Sunandar pihaknya banyak melakukan aktivitas dalam penanganan penyebaran pandemi. Mulai dari penyemprotan hingga menguburkan jenazah pasien Covid-19.

"Sejak awal pandemi, kita sudah melakukan pemyemprotan lebih dari 15.000 rumah. Sekali semprot, dalam satu titik sebanyak 200-500 rumah kita semprot. Sementara sekolah, masjid dan musala gak terhitung. Kita juga pernah mengawal Pasar Cilegon selama 40 hari menjelang idul kurban dengan menjaga barang-barang pangan," ujarnya.

Adapun untuk penguburan jenazah, dalam perjalanan ada informasi ada yang meninggal 2 hari tidak termakamkan karena adanya ketakutan akibat covid. Sebagai relawan, pihaknya langsung turun menguburkan jenazah.

"Sampai hari ini Kamis, 12 November 2020, kita sudah memakamkan sekitar 10 jenazah," ucapnya.

Baca Juga : Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil

Sementara itu, Plt Sekretaris Dinsos Banten Budi Darma mengapresiasi ketiga relawan dari Banten tersebut. Gerakan-gerakan sosial yang mereka lakukan, kata dia, sangat membantu sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat.

"Ya berbicara pahlawan masa kini di tengah pandemi ini adalah mereka. Kang Aden, Kang Arif dan Kang Mukhlas yang memang setiap hari selalu bergelut dengan permasalahan-permasalahan sosial. Mereka memiliki rasa kesetiakawanan sosial, yang dibuktikan dalam perbuatan sehari-hari," ujarnya.

Dari pemerintah sendiri, kata dia, sangat mendorong para relawan agar bisa memberikan contoh, memberikan masukan, memberikan pesan moral bagi masyarakat, bagi para pemuda bahwa setiap kita memiliki sajadah besar untuk digunakan sebagai ibadah melalui bantuan-bantuan yang kita berikan kepada masyarakat.

"Ke depan kami akan endorse seperti dompet duafa, dan lain-lain. Akan kami ajak bicara bagaimana pengembangan kesejahteraan sosial ke depan. Kita dorong dalam bidang pemberdayaan sosial. Secara khusus kita akan mengundang relawan-relawan duduk bersama untuk mencari solusi bagaimana penyejahteraan sosial di Provinsi Banten," ucapnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler