Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil

- 12 November 2020, 11:16 WIB
Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro Indonesia in Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) dan Prof. Kusnadi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin di Jakarta, Selasa, 10 November 2020
Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro Indonesia in Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) dan Prof. Kusnadi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin di Jakarta, Selasa, 10 November 2020 /

KABAR BANTEN - Vaksin menjadi secercah harapan dalam penanganan kasus COVID-19. Tingkat keamanan dan keefektifannya juga menjadi faktor yang dijaga dengan ketat.

Dalam tugas penting ini, dibutuhkan sosok yang berpengalaman untuk mengawal proses pengembangan dan uji klinis vaksin COVID-19. Prof. Kusnandi Rusmil adalah salah seorang yang mengawal proses tersebut.

Dengan pengalaman melakukan 26 uji klinis vaksin sepanjang karir profesionalnya, Prof. Kusnandi Rusmil didapuk menjadi Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19.

Baca Juga: Usulan dari Banten Kandas, Enam Tokoh Dianugerahi Pahlawan Nasional

Guru Besar Kesehatan Anak Universitas Padjadjaran ini pun akhirnya kerap muncul di media massa untuk memberikan keterangan terkait perkembangan uji klinis kandidat vaksin COVID-19.

Tanggung jawab yang disematkan kepadanya itu tak lepas dari perjuangannya dalam meniti karir di dunia kesehatan. 

Lelaki kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat ini, merintis karirnya dari jenjang di puskesmas. Dirinya menamatkan pendidikan dokter pada 1976 dan melanjutkan baktinya di puskesmas di Lampung.

Baca Juga: Tak Hadir dan Kirim Surat ke Jokowi, Bintang Mahaputera Gatot Nurmantyo Dikembalikan ke Negara

Prof. Kusnandi bekerja di pelosok Lampung selama 8 tahun, dan di saat itulah dia melihat sendiri betapa kompleks permasalahan kesehatan anak-anak saat itu. 

Apalagi, vaksin belum berkembang dengan baik. Setelah sempat pindah tugas ke Sumatera Barat dan merampungkan pendidikan spesialis, Prof. Kusnandi lantas kembali ke Unpad untuk menjadi tenaga pengajar pediatri sosial.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x