Ikut Terdampak Banjir Kota Cilegon, Anggota Dewan Ini Sampaikan Pesan Menohok

- 4 Desember 2020, 12:38 WIB
Anggota DPRD Kota Cilegon M Ibrohim Aswadi
Anggota DPRD Kota Cilegon M Ibrohim Aswadi /

KABAR BANTEN - Banjir yang melanda Kota Cilegon pada Kamis 3 Desember 2020, disebut oleh Anggota DPRD Kota Cilegon Dapil II (Ciwandan-Citangkil) Muhammad Ibrohim Aswadi sebagai banjir terparah selama 9 tahun terakhir.

"Ini banjir bandang terparah sepanjang 9 tahun terakhir terjadi di lingkungan Pintu Air, Penauan, Kebanjiran, Kubangsari, Tegalratu, Randakari, Samangraya dan seterusnya. Banjir itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, yang dibeberapa titik rumah warga ada yang mencapai ketinggian kurang lebih 2 meter," katanya kepada Kabar Banten, Jumat 4 Desember 2020.

MIA, nama populernya di dunia politik, mengatakan jika pada dasarnya kekhawatiran masyarakat akan terjadinya banjir rutin sudah sering disampaikan kepada pemerintah daerah dan pihak industri.

Harapan warga, adanya aspirasi tersebut menjadi masukan agar pemerintah bersama-sama industri untuk melakukan langkah langkah penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran di sepanjang sepadan aliran kali yang ada dari hulu sampai ke hilir.

Baca Juga : TERBARU, Korban Terdampak Banjir Kota Cilegon Capai 5 Ribu Orang

"Harapannya kan, ketika aspirasi muncul, komunikasi antara pemerintah dan pihak industri berjalan," ujarnya.

Namun melihat dari dahsyatnya banjir yang melanda kemarin, ia pun mendesak pihak-pihak terkait segera melakukan upaya penanganan banjir.

Yakni mulai dari penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dam pelebaran di sepadan daerah aliran kali.

"Saya sebagai anggota DPRD Fraksi Persatuan Demokrat dan anggota Komisi II, mendorong dan sekaligus mendesak kepada pemerintah daerah khususnya dinas terkait, agar segera melakukan penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran di sepadan daerah aliran kali yang ada dari hulu JLS. Begitu pula terus sampai ke daerah hilir, pintu air, kubangsari, tegalratu dan seterusnya, menuju ke hilir yang melintasi jalur industri yang menuju laut lepas," tuturnya.

Baca Juga : Banjir di Kota Cilegon: Jalan Industri dan Wisata Lumpuh, Kendaraan Kecil Disarankan Putar Balik

Disamping itu, ia pun menilai perlunya pelebaran gorong gorong di sepanjang rel kereta api yg ada di pintu air , penauan, kebanjiran.

Sama halnya pada gorong-gorong jalan raya Cilegon-Anyar titik pintu air-penauan, Tegalratu dan seterusnya, juga perlu diperlebar.

“Disamping itu pula, dibeberapa titik di area industri PT KS, dari Kubangwelut menuju PT KDL, perlu dibuat sodetan baru yang langsung menuju ke laut lepas. Lalu di beberapa titik yang kondisi perkampunganya sangat rendah, seperti pintu air- Penauan, Ciriu dan Tegalratu, agar dibuatkan tiga titik tandon yang berfungsi untuk menampung debit air yg cukup tinggi, sebelum diteruskan, dibagi dan kemudian dibuang ke hilir atau laut lepas," ucapnya.

Baca Juga : 765 Warga Mengungsi Akibat Banjir Cilegon

MIA berharap gambaran yang ia sampaikan bisa menjadi alternatif solusi. Terlebih hal tersebut merupakan aspirasi yang terus-menerus disampaikan setiap melakukan reses.

"Semoga mengenai masalah banjir rutin tahunan di tengah tengah masyarakat bisa segera teratasi secara baik dan bersama sama. Saya pikir, dalam menangani masalah banjir tersebut, pihak pemerintah bisa juga untuk mengajak duduk bersama membangun komunikasi untuk menggandeng pihak industri sebagai yg memanfaatkan wilayah hilir atau sekitaran laut lepas untuk diajak bersama memikul beban yang ada secara bersama-sama," katanya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x