"Belajar tatap muka dilakukan karena memang Raffi tak punya Hp atau alat komunikasi. Sehingga dari 18 siswa ujian sekolah hanya Raffi yang belum memiliki Hp karena keterbatasan ekonomi," katanya.
Baca Juga: Kiai di Jatim Bahas dan Nyatakan Vaksin AstraZeneca Begini, Ketua MUI Ungkap Pertemuan dengan Jokowi
Tidak dimilikinya Hp, pihak sekolah mengambil kebijakan dengan mengundangnya ke sekolah.
"Kita panggil ke sekolah dan melakukan ujian sekolah dengan melaksanakan Protokol Kesehatan," katanya.
Lebih lanjut, Iyus mengatakan, peserta totalnya sebanyak 18 sekolah. Siswa SD, sebanyak lima orang, siswa SMP sebanyak ada 11 orang dan SMA dua orang.
Baca Juga: Dukung Pendidikan Pelajar, Judo Sandro Academy Harapkan Hal Ini Dilakukan
"Kepada 17 siswa kami laksanakan secara virtual. Di mana pelaksanana virtual untuk pengawasnya hadir di sekolah sementara siswa di rumah.
"Untuk pengawas saat virtual gunakan tablet bantuan pemerintah yang terbagi dalam lima ruangan. Soal - soal ujian sekolah disesuaikan dengan hasil pembelajaran daring beberapa semester ke belakang," katanya.
Ia berharap, siswa dapat mengikuti ujian dengan baik. "Ujian sekolah virtual dan tatap muka berjalan lancar. Semoga ujian ini dapat bisa meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan anak di sekolah," katanya.