Kapolda Banten: Pemuka Agama di Desa Mitra Strategis Jaga Kerukunan Umat Beragama

- 7 April 2021, 13:03 WIB
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto saat menjadi pembicara kunci sosialisasi PBM , Rabu 7 April 2021.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto saat menjadi pembicara kunci sosialisasi PBM , Rabu 7 April 2021. /Dok. Bid. Humas Polda Banten

KABAR BANTEN – Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan pemuka agama di desa yang ada di Provinsi Banten adalah jembatan strategis dalam mendekati dan menemukan solusi bagi persoalan-persoalan berbasis perbedaan.

Dengan peran pemuka agama di desa, kata Kapolda Banten, eksplosivitas permasalahan dapat dicegah secara efektif.

"Jadi, keberadaan pemuka agama di desa-desa itu bagi Polri adalah partner penting dan strategis," ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto  seusai menjadi  'pembicara kunci' dalam acara sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri  dan Menteri Agama tentang Kerukunan Umat Beragama, Rabu 7 April 2021.

Baca Juga: Kapolda Banten Didaulat Jadi Pembina Pendekar Terumbu Banten

Acara yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Banten di Hotel Le-Semar tersebut dihadiri 60 penyuluh agama yaitu 15 dari agama Islam, lima dari Khong Hu Cu, dan masing-masing 10 orang dari Hindu, Budha, Kristen, dan Katolik.

Peserta lainnya adalah penyuluh agama mengikuti secara zooming dari desa-desa di enam wilayah hukum Polres dalam jajaran Polda Banten.

Acara yang dibuka oleh Ketua Umum MUI dan FKUB Provinsi Banten H. Dr. A.M. Romly didampingi Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten,  Nanang Fathcurachman  itu, secara keseluruhan diikuti berjumlah 1.000 penyuluh agama secara zooming dari desa-desa di Provinsi Banten.

Baca Juga: Pastikan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Kabupaten Lebak, Ini Yang Dilakukan Kapolda Banten

Agama, kata Rudy, melekat sebagai pembimbing dan pengendali agar manusia menjalani hidup terarah, terkendali, dan  terbimbing kearah kebaikan dan kebenaran dalam bermasyarakat dan bernegara yang berlandaskan Pancasila.

Provinsi Banten, kata Kapolda Banten, adalah bagian dari bangsa Indonesia yang majemuk.

Istimewanya daerah ini, ucap  Rudy, meskipun mayoritas warganya memeluk agama Islam, kehidupan bersama,  berdampingan, dan saling menghormati di antara  sesama pemeluk agama lainnya, sudah berlangsung sejak lama.

Baca Juga: FKUB Diharapkan Jadi Jembatan Strategis Gerakan Moderasi Beragama

"Sejarah mencatat hal itu. Sudah sejak lama Banten berada dalam pergaulan antarbanga sebagai bandar perdagangan rempah seperti lada," jelas Rudy.

Paska Indonesia merdeka dan hingga kini kata Rudy,  kenyataan itu terus berlanjut dan berkembang.

Rudy meyakini kenyataan semacam itu, tidak lepas dari peran para ulama desa, penyuluh agama, dan guru-guru agama yang tersebar dan melekat dalam kehidupan masyarakat Banten.

Baca Juga: FKUB Sepakat Ikuti Protokes, Ini Edaran Menteri Agama RI

"Penerimaan kaum agamawan yang luwes itu, di Banten sudah mengkultur.  Saya sendiri, tentu demikian juga jajaran di bawah, dengan kondisi semacam itu banyak mendapat masukan dan bimbingan dari ulama sehingga mendapat kelancaran menjalankan tugas, " ucap mantan Kadivkum Polri itu dalam siaran pers Bidang Humas Polda Banten.

Oleh karena itu, Rudy memerintahkan seluruh anak buahnya memelihara hubungan baik dan terus berpartner dengan para pemuka agama di desa-desa dalam menjalankan tugas-tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).

Baca Juga: ‘Yuk Ngopi Wae’ Bersama ‘Pendekar Banten’, Ditlantas Polda Banten Ajak Warga Patuhi Aturan Lalu Lintas dan 5M

Oleh karena itu, hal itu patut disyukuri atas nikmat  yang sudah Allah Swt berikan itu.

Cara mensyukuri itu antara lain, kata Rudy, dengan tetap menjaga dan memelihara hubungan baik antarsesama umat beragama yang telah terbina  selama ini.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x