"Iya, untuk mengejar ketertinggalan itu, maka pemeriksaan ditargetkan 20 orang per hari. Kalau terminal lain kan sehari itu cuma sepuluh orang," ucapnya.
Baca Juga: Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Serang Hasilkan Produk Kerajinan Tangan Ini
Kepala Terminal Pakupatan Kota Serang, Waluyo Dianto mengatakan, pemeriksaan terhadap sopir dan penumpang bus di terminal Pakupatan merupakan bagian dari program pengetatan pengawasan menjelang mudik Lebaran tahun 2021. Sebab tahun ini pemerintah kembali melarang adanya aktivitas mudik bagi warga Indonesia.
"Ini akan kami lakukan sebelum tanggal 6 Mei, sesuai dengan larangan mudil oleh pemerintah," tuturnya.
Meski demikian, karena keterbatasan peralatan GeNose C-19, maka pemeriksaan hanya dilakukan kepada sopir dan penumpang, dan tidak melayani masyarakat umum. "Pemeriksaan hanya menggunakan sampel yang dipilih oleh petugas. Dan pemeriksaan ini gratis tidak dipungut biaya," ucapnya.
Baca Juga: Viral Video Pencabulan, Polres Serang Kota Langsung Bergerak, Pelaku Diringkus di Rumahnya
Seorang pengemudi Damri trayek Cikotok-Serang mengaku beruntung menjadi salah satu orang yang diperiksa menggunakan GeNose C-19. Apalagi, hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya negatif Covid-19.
"Dengan hasil itu, ada surat keterangan, jadi enak mau berangkat ke mana saja. Bebas mau ke Jakarta atau ke mana karena ada surat jalan," katanya.
Sesuai instruksi perusahaan, kata dia, semua karyawan Damri harus diperiksa Covid-19 agar lebih aman. Damri sendiri untuk wilayah Banten memiliki 41 sopir dan semuanya ditargetkan harus sudah diperiksa Covid-19.
"Saya juga sudah divaksin sekali, jadi tinggal satu kali lagi. Kalau vaksin kami di Jakarta. Kalau GeNose di sini," tuturnya.***