Jeritan Hati Pedagang Pantai Anyer Pasca Objek Wisata Ditutup, tak Bisa Bayar Utang dan Beli Beras

- 16 Mei 2021, 16:31 WIB
Seorang pedagang emping di Kawasan Pantai Anyer Cinangka saat menjajakan jualannya kepada wisatawan, Ahad 16 Mei 2021.
Seorang pedagang emping di Kawasan Pantai Anyer Cinangka saat menjajakan jualannya kepada wisatawan, Ahad 16 Mei 2021. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin/

Ia mengatakan, untuk biaya berjualan tersebut dirinya sudah mengeluarkan modal yang cukup besar. Selain untuk biaya membeli melinjo bahan emping, juga untuk biaya ongkos membuat emping.

"Beli melinjo RP 15 ribu setakar, ongkos bikin emping Rp 6 ribu setakar. Dijual Rp 70 ribu, tapi Rp 60 ribu juga dijual aja sekarang mah," ucapnya.

Baca Juga: Objek Wisata di Banten Ditutup, Wisatawan Lokal Nekat Berangkat ke Pantai Anyer

Dengan adanya penutupan, otomatis para pedagang merugi. Sebab mereka baru bisa berjualan selama dua hari sejak habis lebaran. Padahal biasanya ketika momentum lebaran dagangan mereka selalu habis terjual.

"Alhamdulillah biasanya habis, tahun kemarin juga sedikit sedikit mendingan (laku)," ucapnya.

Selain berjualan di tempat wisata, biasanya ia juga sehari hari berjualan di pasar. Barang dagangan yang utama dijualnya adalah emping. Ia pun mengaku sudah bertahun tahun jualan di Anyer.

Baca Juga: Lomba Burung Berkicau Juga Ditutup, Kicau Mania Protes: Ini Bukan Tempat Wisata

"Jualan emping, biasanya jualan sehari hari. Kalau emping 3 bulan juga kuat," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu 15 Mei, Gubernur Banten mengeluarkan surat edaran yang meminta agar semua tempat wisata ditutup sementara sejak 16 sampai 30 Mei.

Penutupan tersebut dilakukan setelah dilakukan monitoring terhadap tempat wisata di kabupaten kota pada Jumat dan Sabtu 14 dan 15 Mei 2021.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah