Kasus Kekerasan di Kabupaten Serang Didominasi Pelecehan Seksual, Bupati Serang: Jangan Dianggap Wajar

- 20 Mei 2021, 16:31 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah didampingi Wakil Bupati Pandji Tirtayasa, Sekda Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Kepala DKBPPPA Tarkul Wasyit saat memberikan penghargaan kepada anggota Polres Serang di aula Tubagus Suwandi, Kamis, 20 Mei 2021.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah didampingi Wakil Bupati Pandji Tirtayasa, Sekda Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Kepala DKBPPPA Tarkul Wasyit saat memberikan penghargaan kepada anggota Polres Serang di aula Tubagus Suwandi, Kamis, 20 Mei 2021. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Kasus kekerasan di Kabupaten Serang masih terbilang tinggi. Kasus tersebut didominasi oleh pelecehan seksual terhadap anak.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan berdasarkan laporan dari kepala DKBPPPA, kasus kekerasan di Kabupaten Serang masih tinggi. Pada tahun 2020 total kasus mencapai 103 kasus, dengan rincian 17 kasus KDRT, 86 kasus kekerasan seksual anak.

Kemudian pada tahun 2021 hingga April sudah tercatat 31 kasus kekerasan. Rinciannya 27 kasus pelecehan seksual, 3 KDRT dan 1 penelantaran anak.

"Kondisi ini tidak bisa dianggap wajar," ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam sambutan dalam acara pemberian piagam penghargaan bagi kepolisian khusus unit PPA Polres Serang Kabupaten, Kota Cilegon, Serang dalam respon cepat penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh bupati Serang di aula Tubagus Suwandi, Kamis 20 Mei 2021.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Serang Galang Dana Bantu Palestina

Oleh karena itu, keberadaan pengurus P2TP2A Kabupaten Serang yang dibackup oleh polisi menjadi ihtiar bersama untuk menekan angka tersebut. Dirinya pun melihat kerja keras polisi dan pengurus P2PTPA ketika terjadi kasus langsung menyelesaikan bahkan mengawal hingga ke pengadilan.

Namun kedepan, dirinya pun ingin tidak hanya menyelesaikan persoalan. Karena jika hanya menyelesaikan persoalan akan keteteran sebab persoalan akan semakin banyak sementara personel baik polisi dan P2TP2A juga terbatas.

"Kita buat perencanaan pencegahan lebih diperkuat lagi. Karena preventif semua komponen masyarakat harus digerakkan," ucapnya.

Baca Juga: Kekerasan Perempuan dan Anak di Banten Bikin Merinding, P2TP2A Banyak Tangani Korban di Bulan Ramadan

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah