Selat Sunda Sedang Meregang, Sebabkan Gempa Kembar Pandeglang, Banten Waspada Tsunami

- 26 Mei 2021, 11:28 WIB
Infografis terkait peregangan permukaan bumi yang tengah terjadi di Selat Sunda.
Infografis terkait peregangan permukaan bumi yang tengah terjadi di Selat Sunda. /@DaryonoBMKG

KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG masih mengamati pusat gempa kembar Pandeglang.

Terlebih hingga Senin 24 Mei 2021 pagi, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II - Tangerang Selatan mencatat terjadi 45 kali gempa tektonik, setelah terjadinya gempa kembar Pandeglang pada Ahad 23 Mei 2021 pukul 10.48 WIB dan 10.50 WIB.

BMKG pun mendapati fakta mencengangkan, dimana gempa kembar Pandeglang dan puluhan gempa susulan itu, sebagai indikasi tengah meregangnya Selat Sunda.

Baca Juga: Ini Trik Agar Saat Wawancara Kerja Tidak Nervous

Untuk diketahui, gempa tektonik mengguncang Pandeglang dua kali, pada pukul 10.48 WIB dan 10.50 WIB, Ahad 23 Mei 2021.

Dua Gempa Tektonik tersebut bersumber dari perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Gempa bumi ini memiliki parameter awal gempa pertama M5,0 dan gempa kedua M5,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M4,9 dan M5,2.

Gempa kembar Pandeglang tersebut, guncangannya terasa hingga Kota Serang dan Kota Cilegon.

Meski demikian, BMKG menyatakan gempa kembar Pandeglang saat itu tidak memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga: 3 Raperda Disahkan, Ketua DPRD Lebak Tolak Raperda RTRW Rangkasbitung Diplot Wilayah Pertambangan

BMKG merilis intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI menunjukkan beberapa wilayah terdampak III MMI yaitu Sumur, Cigeulis, Panimbang, Picung, Sindangresmi dan Wanasalam.

Sedangkan II MMI, beberapa wilayah yang teridentifikasi yaitu Tanjung Bintang, Kalianda, Penengahan, Palas, Ketapang, Sragi, Candipuro, Bakauheni, Way Sulan, Wai Panji.

Selanjutnya Jabung, Pasir Sakti, Waway Karya, Sukarame, Rajabasa, Leuwiliang, Ciampea, Cibungbulang, Pamijahan, Jasinga, Cigudeng, Tenjo, Ciomas, Dramaga dan sekitarnya.

Baca Juga: Dijebol Gol Cepat Afghanistan, Timnas Sementara Tertinggal 0-1, Egy dan Asnawi Belum Diturunkan

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada BMKG Daryono mengaku mendapat petunjuk baru berkaitan dengan gempa kembar Pandeglang.

Katanya, petunjuk tersebut berasal hasil penelitian Muhammad Ma'ruf Mukti, dari Pusat Penelitian Geoteknologi pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Daryono mengatakan, hasil penelitian Ma'ruf menunjukan jika gempa tektonik dua kali di Perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang, merupakan indikasi dari meregangnya Selat Sunda.

Baca Juga: ISAA Banten Dorong Pengurus dan Anggota Pro Aktif Buat Terobosan Program

"Paper Pak Maruf M. Mukti ini memberi petunjuk sumber gempa kembar (doublet eq) Selat Sunda kemarin. Dengan mekanisme sesar turun maka tampak ada benang merah dengan sumber gempa dalam peta ini. Gempa yang terjadi tampak ada kaitan dengan proses peregangan Selat Sunda," katanya melalui cuitan di akun tweeternya, @DaryonoBMKG.

Gempa kembar Pandeglang kemarin, lanjut Daryono, bergerak secara sesar turun, menujukan peregangan Selat Sunda tengah terjadi dan terus berlangsung.

Baca Juga: Bantu Selamatkan Teman, Nanda Hilang Tergulung Ombak Pantai Ciantir Kabupaten Lebak

Ini menjadikan Selat Sunda rawan dengan tsunami, jika aktifitas sesar normal menyebabkan gempa tektonik dengan magnetudo besar.

"Gempa kembar Selat Sunda kemarin dengan sesar turun menjadi bukti bahwa proses peregangan Selat Sunda memang terjadi dan terus berlangsung," katanya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total, Haruskah Pakai Kacamata Khusus Untuk Melihatnya?

"Sehingga disamping potensi tsunami akibat megathrust, Selat Sunda juga rawan potensi tsunami akibat aktivitas sesar normal ini, jika magnitudonya besar," ujar Daryono menambahkan.

Netizen pun bertanya dengan nada khawatir, seperti diutarakan oleh @mfauzirizal.

"Jika terjadi, yg paling besar terkena dampak, daerah mana pak?," tanyanya.
Sayangnya, hingga berita ini dimuat, Daryono belum menjawab pertanyaan tersebut.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah