1549852

Awal Bandara Soetta Dibangun di Banten, Gerbang Dunia Bernama 2 Pendiri Bangsa, Ini Tahapan Pembangunannya

- 14 Agustus 2021, 12:43 WIB
Bandara Kemayoran, bandara sipil digantikan Bandara Soetta yang dibangun di Banten.
Bandara Kemayoran, bandara sipil digantikan Bandara Soetta yang dibangun di Banten. /bandarasoekarnohatta.com

KABAR BANTEN - Presiden Soekarno tak bisa lepas dari hubungannya dengan Wakil Presiden Mohammad Hatta atau sering ditulis Soekarno-Hatta, hingga dijadikan nama bandara yang menjadi gerbang dunia dan sering disingkat Bandara Soetta.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau disingkat Bandara Soetta, merupakan bandar udara utama Indonesia yang berlokasi di Cengkareng, Tangerang, Provinsi Banten.

Pertama kali dioperasikan pada tahun 1985, Bandara Soetta menggantikan fungsi dari Bandara Kemayoran di Jakarta Pusat dan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. 

Baca Juga: Sinopsis Film Soekarno Indonesia Merdeka, Kisah Perjuangan Presiden Pertama Indonesia

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari bandarasoekarnohatta.com, inilah asal muasal Bandara Soekarno-Hata atau Bandara Soetta.

Pada awal tahun 1970-an, di masa ini muncul gagasan itu. Bandara Kemayoran yang beroperasi antara tahun 1928 hingga 1974, lokasinya dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia, yaitu Bandara Halim Perdanakusuma.

Bandara Kemayoran yang awalnya ditujukan untuk penerbangan domestik, ternyata memiliki frekuensi penerbangan sipil yang semakin meningkat.

Kondisi tersebut dianggap mengancam kelangsungan lalu lintas internasional maupun kepentingan militer.

Sejak itu, mulailah dicari lokasi yang berpotensi untuk dijadikan bandara baru. Dengan bantuan USAID, dicarilah lokasi alternatif.

Diantaranya Kemayoran, Malaka, Babakan, Jonggol, Halim, Curug, Tangerang Selatan dan Tangerang Utara.

Pencarian itu akhirnya jatuh pada Tangerang Utara sebagai lokasi yang dipilih untuk alternatif. 

Namun di saat yang sama, pemerintah mulai memoles Bandara Halim Perdanakusuma untuk kepentingan penerbangan domestik.

Pada akhir Maret 1975, berbagai pihak terkait akhirnya sepakat menyetujui pembangunan Bandara Soetta.

Dengan rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik dan 1 terminal Haji.

Baca Juga: 10 Link Keren Twibbon HUT RI 76 Segera Download, Hari Kemerdekaan Tetap Semarak di Tengah PPKM

Terminal domestik yang direncanakan dibangun bertingkat, 3 dibangun antara tahun 1975 hingga 1981. 

Untuk pembangunannya, biaya yang dikeluarkan tak kurang dari USD 465 juta, termasuk apron yang dibangun antara tahun 1982 hingga1985, yang menelan biaya USD 126 juta. 

Saat itu proyek terminal baru tersebut masih diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIA-C).

Berikut tahap pengerjaan pembangunan Bandara Soetta:

1975 hingga 1977

Pembukaan lahan dan pengaturan perbatasan provinsi.

 

12 November 1976

Tender pembangunan bandara dimenangkan oleh pihak Aeroport de Paris.

 

18 Mei 1977

Penandatanganan kontrak tanda jadi oleh Pemerintah Indonesia dan Aeroport de Paris dengan PT Konavi sebagai mitra lokal tertunjuk (waktu yang dibutuhkan hingga selesai adalah 18 bulan, dengan capaian hasil 2 landasan pacu termasuk taxiway, 2 ruas jalan aspal di sisi barat dan timur, 3 terminal, dan kebun di dalam bandara).

 

20 Mei 1980

Bandara dibangun kembali dengan kontrak selama 4 tahun oleh Sainraptet Brice, SAE, Colas dan PT Waskita Karya sebagai pihak pembangun.

 

1 Desember 1980

Pihak Pemerintah Indonesia menandatangani kontrak senilai Rp 384,8 M.

Biaya yang diambil sebagian dari APBN dan sebagian lagi Sumbangan dari Pemerintah Perancis.

 

1 Desember 1984

Pembangunan Bandara Soekarno hatta sudah selesai dalam tahap fisik.

 

1 Mei 1985

Dimulai wacana pembangunan Terminal ke-2 , secara teknis mulai dikerjakan pada 11 Mei 1992.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Novel Karya Eduard Douwes Dekker, Soekarno Terinspirasi Cerita Multatuli

Itulah asal muasal Bandara Soetta dan tahapan pembangunannya, yang hingga kini menjadi bandara ternama Indonesia di dunia internasional dan menjadi gerbang dunia bagi Bangsa Indonesia.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: bandarasoekarnohatta.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah