KABAR BANTEN - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang mencatat, saat ini penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Serang mencapai 121 ribu orang.
Diantaranya anak jalanan, orang terlantar, pengemis, gelandangan, hingga penyandang disabilitas, dan mereka semua membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah Kota Serang.
Kepala Dinas Sosial Kota Serang Moh Poppy Nopriadi mengatakan, saat ini PMKS di Kota Serang mencapai sekitar 121 ribu orang.
Ada, anak jalanan, terlantar, pengemis, hingga penyandang disabilitas. PMKS tersebut membutuhkan uluran tangan dari Pemkot Serang.
"Di Kota Serang ini (PMKS) jumlahnya cukup banyak, ada sekitar 121 ribu orang," katanya, Ahad 22 Agustus 2021.
Maka dari itu, pihaknya mengajukan anggaran kepada Pemkot Serang sebagai upaya mengurangi jumlah PMKS di Kota Serang.
Salah satunya program pelatihan dan pembinaan bagi PMKS agar memiliki keterampilan, sehingga diharapkan mereka tak lagi turun ke jalan.
Menurut dia, penanganan PMKS cukup dibutuhkan, sebab apabila dibiarkan, jumlahnya pun akan terus bertambah.
"Makanya, penanganan PMKS ini sangat penting. Kalau tidak ditangani nanti jumlahnya semakin banyak, itu yang kami ingin cegah," ujarnya.
Baca Juga: Bingung Bedakan PAUD dan TK, Berikut Penjelasannya
Secara teknis, Poppy menjelaskan, skema penanganan PMKS dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Seperti yang biasa dilakukan oleh Dinsos Kota Serang, mulai dari penjangkauan, pembinaan, dan pelatihan keterampilan dari berbagai bidang.
"Biasanya itu kami berikan pilihan kesempatan keterampilan atau life skill untuk mereka. Dengan begitu diharapkan mereka memiliki pilihan. Seperti nanti bisa membuka bengkel atau profesi lainnya," tuturnya.
Tak hanya itu, sebelumnya, Poppy juga telah mengajukan anggaran untuk penanganan PMKS sebesar Rp2 miliar pada 2022 mendatang.
Kemudian, pihak Dinsos Kota Serang juga menginginkan standar pelayanan minimal (SPM) di organisasi perangkat daerah (OPD) dapat terpenuhi.
"Iya kami sudah mengajukan (anggaran program PMKS). Tapi juga kami ingin kebencanaan dan lain-lainnya itu ada. Karena kan beberapa bantuan itu sempat hilang, jadi nanti ingin kami adakan lagi," ucapnya.
Baca Juga: 28 Tahun Mengabdi, Alumni Akpol 93 Pesat Gatra Bagikan 2000 Paket Sembako ke Warga Terdampak Pandemi
Sementara itu, seorang warga Kota Serang Azmi mengaku selama masa Pandemi Covid-19 ini, banyak PMKS yang bermunculan di jalan.
"Bahkan sekarang ini banyak manusia silver sama badut yang masuk ke komplek-komplek. Kayaknya dulu itu enggak ada," ujarnya.
Namun, dia mewajarkan hal tersebut, karena saat ini Indonesia, khususnya Kota Serang sedang berada di fase krisis ekonomi.
Sehingga pekerjaan apapun akan dilalukan demi menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan.
"Ya wajar, karena sekarang kondisi lagi seperti ini. Usaha, jualan juga susah, terus pekerjaan banyak yang PHK. Mungkin mereka selama bisa menghasilkan uang dikerjakan," katanya.***