Salah satu bukti sejarah, yang menguatkan bahwa Masjid Baitul Arsy sebagai tempat bersembunyi warga dari penjajah Belanda, beberapa bagian dinding pada Masjid ini masih memiliki lubang.
Diperkirakan, lubang yang ada pada beberapa bagian dinding ini merupakan bekas peluru dari Senjata Belanda.
Baca Juga: Lima Film Bertema Perjuangan, Cocok Ditonton di Bulan September
Masjid Baitul Arsy yang dikenal sebagai bangunan tua ini, dibatasi oleh pemukiman-pemukiman warga yang mengelilinginya.
Artinya, Masjid Baitul Arsy yang berada di kaki Gunung Karang ini, letaknya ditengah-tengah pemukiman warga.
Kontur tanah tempat berdiri bangunan Masjid Baitul Arsy ini melandai.
Baca Juga: Laga Grup C Piala Sudirman 2021 Malam Ini: Waspada Kejutan Rusia, Indonesia Turunkan The Dream Team
Masjid Baitul Arsy ini terdiri dari dua bangunan yang bahan bangunan dan bentuknya sangat berbeda namun menyatu.
Bangunan Masjid Baitul Arsy yang menghadap ke Gunung Karang ini memiliki tiga pintu yakni di depan, dan disamping kiri dan kanan.
Kemudian, di bagian atas Masjid Baitul Arsy ini terdapat atap tumpang tiga yang terbuat dari genteng, yang dahulunya merupakan jerami.