Pembebasan Lahan di Cilodan Kota Cilegon Bertahun-tahun Menggantung, Ini Penyebabnya

- 22 Oktober 2021, 10:06 WIB
Tokoh masyarakat serta warga Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, buka-bukaan tentang molornya pembebasan lahan oleh PT PPI.
Tokoh masyarakat serta warga Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, buka-bukaan tentang molornya pembebasan lahan oleh PT PPI. /Kabar Banten/Sigit Angki Nugraha

KABAR BANTEN - Pembebasan lahan untuk 70 kepala keluarga atau KK di Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, bertahun-tahun menggantung.

Padahal sebelumnya, PT Panca Puri Indoperkasa atau PPI, selaku perusahaan pengembang yang bertanggung jawab terhadap pembebasan lahan Cilodan, Kota Cilegon, telah membebaskan 1400 KK di area yang sama.

Lalu apa penyebab menggantungnya pembebasan lahan Cilodan untuk kepentingan pembangunan PT Synthetic Rubber Indonesia atau SRI ini, begini penjelasan sejumlah warga dan tokoh masyarakat Ciwandan.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Lansia di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon Mengikuti Vaksinasi Massal

Ismatulloh, tokoh masyarakat Gunung Sugih mengatakan, hingga saat ini antara warga yang belum dibebaskan dengan PT PPI belum ada kesepakatan.

Ini terkait harga permeter tanah yang akan dibebaskan, dimana PT PPI memberikan harga terlalu murah.

"Masyarakat meminta tanah yang akan dibebaskan oleh PT PPI sebesar kurang lebih Rp3 juta per meter. Tapi PT PPI hanya menghargai maksimal Rp1,5 juta," katanya saat ditemui di Ciwandan, Jumat 22 Oktober 2021.

Menurut Ismatulloh, harga yang ditawarkan oleh PT PPI terlalu kecil, mengingat harga tanah di Kota Cilegon di kisaran Rp3 juta per meter.

"Ketika harga-harga tanah di Cilegon di kisaran Rp3 juta, sementara PT PPI hanya menghargai Rp1,5 juta, masa iya masyarakat harus nombok ketika akan beli rumah lagi," ujarnya.

Ditambah lagi, kata Ismatulloh, PT PPI juga seharusnya memberikan pertimbangan akan faktor historis pada lahan yang akan dibebaskan perusahaan.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x