Tawuran Antar Pelajar, Banyak Korban Bertumbangan, Benarkah 4 Faktor Psikologis Ini Sangat Menentukan?

- 20 Januari 2022, 21:16 WIB
ilustrasi tawuran antar pelajar yang sudah banyak makan keroban ternyata i=empat faktor ini yang mempengaruhinya.
ilustrasi tawuran antar pelajar yang sudah banyak makan keroban ternyata i=empat faktor ini yang mempengaruhinya. /Kabar Banten

Dalam setahun terakhir atau  2 Januari – 27 Desember 2021,tercatat 10 kasus tawuran antar pelajar yang meliputi 11 provinsi, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten.

Berikutnya Kepulauan Riau, Sulawesi tenggara, Kalimantan Utara, NTT, NTB dan Sumatera Selatan.  Sedangkan kabupaten atau kota, meliputi Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Bandung, Karawang (Jawa Barat).

Lalu Kulonprogo dan Bantul (D.I. Yogajakarta); Malang (Jawa Timur); Jakarta Selatan (DKI Jakarta), Tanggerang Selatan (Banten), Kota Batam (Kepri).

Kemudian Bau Bau (Sulawesi tenggara), Kota Tarakan (Kalimantan Utara), Alor (NTT), Dompu (NTB), Musi Rawas (Sumatera Selatan).  

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency).

Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

Baca Juga: Tawuran Pelajar di Kota Serang, Ungkap Pemicunya, Begini Penjelasan Polres Serang Kota

Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang 'mengharuskan' mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.

Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi.

Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: KPAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah